jpnn.com, PONTIANAK - Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji mengatakan saat ini pihaknya mulai fokus membangun infrastuktur di Kalbar.
Dia menegaskan bahwa pembangunan itu akan dilakukan sampai akhir masa jabatannya pada 2023 nanti.
BACA JUGA: Sutarmidji Usulkan Jembatan Kapuas 3 yang Berbiaya Rp 1,3 Triliun jadi Prioritas Nasional Â
Oleh karena itu, Sutarmidji mengaku pihaknya telah mengalokasikan anggaran Rp 1,4 triliun pada 2021 untuk pembangunan infrastruktur di Kalbar.
"Untuk tahun ini dianggarkan Rp 1,4 triliun, dan bahkan bisa lebih," tegas Sutarmidji saat membuka Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Rencana Kerja Perangkat Daerah (RKPD) Provinsi Kalbar Tahun 2022 di Pontianak, Rabu (7/4).
BACA JUGA: Gubernur Kalbar: Saya Tidak Menoleransi Siapa pun yang Melakukan Pungli
Sutarmidji menjelaskan masih ada 1.500 kilometer jalan provinsi yang belum dibenahi. Selain itu, katanya, ada pula sekian ratus jembatan yang harus diperlihara maupun dibangun baru.
Midji, panggilan akrab Sutarmidji, berharap di akhir masa jabatannya bersama Wakil Gubernur Ria Norsan, nanti semua itu bisa ter-cover, minimal 85 persen dengan kondisi baik.
BACA JUGA: Syarief Abdullah: Saya Dukung Langkah Pemerintah Demi Keselamatan Rakyat
"Itu riil, bukan sekadar data untuk meningkatkan tampilan," jelas dia.
Mantan wali kota Pontianak yang menjabat dua periode itu berharap akhir 2021 ini sudah bisa sampai 68 persen hingga 70 persen.
Kemudian, kalau bisa dianggarkan Rp 1 triliun pada 2022 untuk infrastruktur jalan dan jembatan, maka bisa mencapai 80 persen.
Oleh karena itu, Midji memastikan akan fokus pada pembangunan tersebut.
Menurutnya, bila perlu beberapa dinas yang anggarannya hanya untuk operasional saja, maka anggarannya akan difokuskan kepada infrastruktur dan produktivitas.
Tujuan terbesar yang ingin dicapai adalah percepatan perhubungan antarsatu daerah dengan lainnya, sehingga ada penghematan cost angkutannya.
"Kemudian, saya minta nanti di perkebunan dan pertambangan juga ikut merawat jalan yang sudah kami bangun dan yang belum kami bangun supaya tetap fungsional," jelasnya.
Lebih lanjut Midji menambahkan bahwa kelancaran transportasi merupakan kunci pertumbuhan ekonomi serta kemajuan daerah.
"Dalam indikator-indikator itu kami harus sudah bisa di atas pusat, hanya IPM kita yang perlu diperbaiki," pungkas Sutarmidji. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Boy