Gugatan Suu Kyi Ditolak MA

Harapan Bebas Masih Tetap Terbuka

Jumat, 12 November 2010 – 04:40 WIB

YANGON - Gugatan pemimpin oposisi Myanmar Aung San Suu Kyi yang mempersoalkan perpanjangan penahanan rumahnya kandas di Mahkamah AgungNamun, harapan tokoh demokrasi tersebut bebas besok (13/11) masih tetap terbuka.

Itu diungkapkan tim pengacara Suu Kyi

BACA JUGA: Menteri Selandia Baru Baca Pidato Basi

Mereka meyakini Suu Kyi akan bebas meski MA tak meluluskan gugatannya
"Kami belum tahu alasan penolakan tersebut

BACA JUGA: Bus Habis, JCH Menumpuk di Bandara KAA

Yang kami tahu, kasus itu ditolak," ungkap Kyi Win, salah seorang pengacara Aung San Suu Kyi, kepada Agence France-Presse
Padahal, sejatinya, tim pembela ingin membuktikan di depan pengadilan bahwa peraih Nobel Perdamaian berumur 65 tahun tersebut tidak bersalah.

Seorang pejabat Myanmar "juga kepada AFP" tidak mau membeberkan alasan penolakan gugatan itu

BACA JUGA: Oposisi Myanmar Kian Tak Terdengar

Yang jelas, majelis hakim telah menjatuhkan vonis.

Penahanan Suu Kyi tiba-tiba diperpanjang 18 bulan sejak Agustus 2009Putusan tersebut dikeluarkan setelah seorang warga Amerika Serikat merenangi danau di sekitar rumah tahanan Suu KyiSejumlah kalangan menilai putusan itu berbau politisTujuannya mengisolasi pimpinan Liga Nasional Demokrasi (National League for Democracy/NLD) tersebut dari pemilihan umum yang dihelat Minggu lalu (7/11).
     
Jika benar dibebaskan, Suu Kyi menghabiskan 20 tahun hidupnya di dalam tahanan rumahDia bersiap-siap kembali ke panggung politik meski pembebasannya dirasa terlambat lantaran pemilu sudah rampungPartai pendukung junta militer pun sudah mengklaim kemenangan telak.

Sejatinya, NLD memenangi pemilu pada 1990Tapi, junta militer ogah menyerahkan kekuasaan kepada partai pimpinan Suu Kyi tersebutSetelah itu, justru Suu Kyi harus absen dari kancah politik dan terus tinggal di tahanan di Yangon.

Sejumlah petugas menyatakan bahwa persiapan pembebasan Suu Kyi sedang berlangsungTapi, situasi tetap tak menentuMuncul kekhawatiran bahwa rezim militer akan punya alasan lain untuk memperpanjang tahanan rumah bagi Suu Kyi.

Kalaupun Suu Kyi benar dibebaskan, sejumlah pengamat melihat langkah tersebut sebagai upaya rezim militer untuk mereduksi kritik terhadap pelaksanaan pemilu Minggu lalu (7/11).

Nyan Win, anggota tim pengacara Suu Kyi yang lain, menyatakan akan menggelar jumpa pers di markas partainya jika besok Suu Kyi bebasPihak Suu Kyi juga akan menolak upaya apa pun yang membatasi aktivitas politiknya.

Maung Zarni, seorang peneliti Myanmar di London School of Economics, menyatakan bahwa isu pembebasan Suu Kyi akan memancing peliputan media massa internasionalItu akan membuat publik dan oposisi lebih percaya diri"Seluruh Yangon akan ramai-ramai melihat sosoknya dan rezim militer tidak akan mampu menghentikan keinginan publik tersebut untuk melihat Suu Kyi," jelasnya kepada AFP(cak/dos)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sampai Jumpa Lagi, Barry....


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler