jpnn.com, BANDUNG - Warga Jawa Barat (Jabar) diminta tetap waspada dalam menyambut dan memasuki fase normal baru atau adaptasi kebiasaan baru (AKB).
Fase AKB akan ditandai dengan mulai beroperasinya sejumlah sektor yang sebelumnya sempat dilarang beraktivitas pada masa PSBB seperti pusat perbelanjaan.
BACA JUGA: Punya Risiko Sedang, Malang Raya Belum Bisa Terapkan Kehidupan Normal Baru
"Jadi dalam rangka menyambut AKB ini, bukan berarti kita itu kembali ke zaman normal seperti dulu atau sebelum ada wabah virus corona ini," ujar Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan dan Penanggulangan COVID-19 Jawa Barat Daud Achmad di Gedung Sate Kota Bandung, Rabu (1/7).
Daud mengatakan, memasuki masa AKB ini sudah tampak lalu lintas di jalan kembali padat sehingga pihaknya tidak akan melonggarkan kewaspadaan untuk melakukan pengawasan bersama sejumlah pihak pengamanan.
BACA JUGA: Kabar Baik untuk Ojek Online di Jawa Barat, Alhamdulillah
"Terlebih ada beberapa kegiatan yang tadinya tidak diperbolehkan beroperasi saat PSBB namun di masa AKB ini sudah diperbolehkan. Tapi tentunya dengan tetap memperhatikan protokol-protokol kesehatan yang berlaku di setiap titik-titik kegiatan," kata dia.
Dia berharap seluruh pihak termasuk masyarakat agar tetap memperhatikan protokol kesehatan untuk menangkal penyebaran COVID-19.
BACA JUGA: Sepi Peminat, Sekolah Favorit Ini Terpaksa Tutup
"Ada tiga poin yang mesti diperhatikan betul oleh masyarakat dalam menjalankan aktivitas di masa AKB. Memakai masker, menjaga jarak, pola hidup bersih dan sehat itu yang kita harus lakukan," kata Daud.
Daud menambahkan bahwa di masa AKB, Pemerintah Provinsi Jawa Barat juga menggencarkan tes COVID-19, baik melalui tes cepat maupun tes usap menggunakan PCR.
Dia mengatakan, tes tersebut digelar di pusat keramaian, dari mulai pusat perbelanjaan, pasar tradisional, mal, stasiun, terminal, sampai fasilitas kesehatan.
"Selama ini tidak sedikit peserta tes yang dinyatakan reaktif bahkan positif dari pengetesan tersebut," kata dia.
Hasilnya, kata Daud, langsung diberikan oleh pihaknya kepada gugus tugas pusat untuk diumumkan, kemudian pihaknya dapat datanya juga untuk melakukan pelacakan siapa kontak-kontak terdekatnya.
"Jadi mohon dibantu gugus tugas di tingkat kabupaten dan kota dan instansi," kata Daud.
Dia mengatakan, setelah diketahui ada seorang yang positif COVID-19, fasilitas tempat kegiatan pasien tersebut langsung ditutup sementara untuk dilakukan sterilisasi dan hal ini juga telah dilakukan di sebuah rumah sakit di Kota Bandung. (antara/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti