jpnn.com - Selama ini lemak dinggap musuh bagi jantung dan lebih baik asupannya dikurangi. Diet rendah lemak dianggap bisa melindungi tubuh dari serangan jantung, obesitas, maupun diabetes.
Rekomendasi diet rendah lemak itu berasal dari studi tahun 1950 yang mengkambinghitamkan lemak jenuh. Dikatakan bahwa lemak jenuh berbahaya untuk kesehatan dan sebaiknya dikurangi. Namun menurut ilmuwan terkemuka di Inggris, anggapan tersebut sebenarnya keliru.
BACA JUGA: Awas Kecanduan Ponsel Bikin Mata Buta
Diet rendah lemak tidak dapat menjauhkan penyakit jantung atau membuat usia lebih panjang. Musuh tubuh sebenarnya adalah gula dan karbohidrat.
"Tidak ada bukti yang meyakinkan bahwa diet rendah lemak memiliki efek positif pada kesehatan. Ketakutan publik bahwa lemak jenuh dapat meningkatkan kadar kolesterol (jahat) sama sekali tidak benar," kata peneliti James DiNicolantonio, seperti dilansir laman Daily Mail.
BACA JUGA: Agar Tak Kendur, Wanita Harus Sering Lepas Bra
Data studi menunjukkan bahwa penyakit yang ditakuti di seluruh dunia seperti penyakit jantung, diabetes, obesitas, atau gangguan pencernaan dipicu oleh tingginya konsumsi karbohidrat atau gula. Penelitian gagal menunjukkan kaitan antara asupan lemak jenuh dengan risiko gangguan jantung.
Diet rendah karbohidrat yang merupakan kebalikan dari diet rendah lemak justru baik untuk keseimbangan kolesterol tubuh. Kombinasi terbaik untuk meningkatkan dan menjaga kesehatan jantung adalah dengan makan lebih sedikit karbohidrat olahan, makanan manis, serta makanan olahan.
BACA JUGA: Kram Perut Bertubi-tubi Saat Haid? Waspadai Gejala Endometriosis
Di beberapa negara Barat, diet rendah lemak tidak lagi dianut. Swedia adalah salah satu negara pionir yang menyingkirkan juah-jauh mitos diet rendah lemak. Di negara tersebut, dianjurkan untuk melakukan diet rendah karbohidrat dan tinggi lemak.(fny/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kacamata Pintar Ini Bikin Sel tumor Terlihat Bersinar
Redaktur : Tim Redaksi