Gula Darah Tinggi Bisa Sebabkan Demensia

Rabu, 25 September 2013 – 10:23 WIB

jpnn.com - SELAMA ini diketahui kadar gula darah yang tinggi akan menimbulkan diabetes. Namun kini sebuah studi terbaru mengungkapkan bahwa kadar gula darah tinggi tak hanya sebabkan diabetes saja, tapi juga menimbulkan munculnya risiko demensia.

Demensia merupakan istilah yang digunakan untuk menjelaskan penurunan fungsional yang disebabkan oleh kelainan yang terjadi pada otak.[1] Demensia bukan berupa penyakit dan bukanlah sindrom.

BACA JUGA: Tak Ingin Cepat Pikun? Pola Hidup Jangan Terlalu Bersih

Pikun merupakan gejala umum demensia, walaupun pikun itu sendiri belum berarti indikasi terjadinya demensia. Orang-orang yang menderita demensia sering tidak dapat berpikir dengan baik dan berakibat tidak dapat beraktivitas dengan baik.

Para peneliti mengungkapkan bahwa penemuan ini bisa dimanfaatkan oleh masyarakat untuk lebih peduli menjaga kadar gula darah tetap stabil dan di bawah normal. Salah satunya dengan membatasi konsumsi makanan manis dan lebih sering berolahraga.

BACA JUGA: Anak Mengeluh Sakit Perut Hebat? Bisa jadi karena Cemas

Studi ini mengkaji kadar gula darah dari waktu ke waktu pada berbagai macam kondisi orang, baik dengan diabetes maupun tanpa diabetes. Ini dilakukan untuk memeriksa seberapa jauh kondisi kadar gula darah ini mempengaruhi risiko demensia.

Studi yang telah diterbitkan dalam New England Journal of Medicine ini dilakukan dengan melibatkan 2.067 orang berusia 65 dan lebih. Pada awalnya, 232 peserta memiliki diabetes dan sisanya tidak. Mereka masing-masing diberikan setidaknya tes gula darah 5 kali dalam beberapa tahun selama studi ini dilakukan.

BACA JUGA: Tidur Siang Meningkatkan Daya Ingat Anak

Kemudian peserta diberikan tes standar untuk mengetahui kemampuan berpikirnya setiap 2 tahun. Mereka juga dimintakan informasinya apakah ada kebiasaan merokok, apakah mereka rajin berolahraga, dan hal-hal lain yang mempengaruhi risiko demensia.

Setelah hampir 7 tahun masa tindak lanjut, sekitar 524 orang responden atau sekitar seperempat dari jumlah seluruhnya, telah mengalami demensia. Mereka dengan kadar gula darah yang lebih tinggi juga diketahui memiliki risiko 18 persen lebih besar terkena demensia dibandingkan dengan mereka yang kadar gula darahnya lebih rendah.

"Hasilnya menunjukkan bahwa kadar gula darah yang tinggi tak hanya berkaitan dengan diabetes, tetapi juga dengan risiko demensia atau Alzheimer," kata pemimpin studi dari University of Washington, Seattle, Dr Paul Crane, seperti yang dilansir laman Yahoo.com, Selasa (24/9).

Sementara Dallas Anderson, seorang ilmuwan di National Institute on Aging, mengungkapkan bahwa hasil studi ini menambahkan bukti bahwa berolahraga serta mengontrol tekanan darah, gula darah, dan kolesterol tetap di bawah normal merupakan cara terbaik untuk mencegah munculnya kondisi demensia. Sebab menurutnya pengobatan kondisi tersebut dengan konsumsi obat saat ini masih belum efektif.

Sekitar 35 juta orang di seluruh dunia mengidap demensia dan apa penyebabnya masih belum diketahui. Perawatan yang ada saat ini hanya meredakan gejala sementara.(fny/fuz/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Mendengar Musik Bisa Kuatkan Jantung


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler