JAKARTA - Pakar Komunikasi Politik dari Universitas Mercubuana Heri Budianto mengatakan, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) aktif di media sosial seperti Twitter dan Facebook (FB) karena ketidakpercayaan kepada para pembantunya di pemerintahan. Khususnya dalam hal pemberian masukan mengenai isu pemerintahan.
"Ini bisa jadi bentuk ketidakpercayaan SBY kepada pembantu-pembantunya yang memberikan input tentang berbagai hal," ujar Heri saat dihubungi, Sabtu (6/7).
SBY sudah membuktikan dengan membuat akun Twitter ternyata dia banyak mendapat masukan mengenai berbagai hal yang diperolehnya langsung dari masyarakat. Menurut Heri, komunikasi seperti itu merupakan sistem komunikasi yang diinginkan orang nomor satu di pemerintahan Indonesia tersebut.
"Dengan akun Twitter yang dibuatnya ternyata banyak input-input tentang berbagai hal baik isu pemerintahan, pembangunan,dan kenegaraan yang diperoleh langsung oleh SBY," ujarnya.
Menurut Heri, kehadiran SBY di FB memang terlambat. Sebab, masa kepemimpinannya sebagai seorang presiden sudah mau selesai. Selain itu, FB juga sudah mulai ditinggalkan masyarakat. "Karena berubah ke varian sosial media lainnya," ucapnya. (gil/jpnn)
"Ini bisa jadi bentuk ketidakpercayaan SBY kepada pembantu-pembantunya yang memberikan input tentang berbagai hal," ujar Heri saat dihubungi, Sabtu (6/7).
SBY sudah membuktikan dengan membuat akun Twitter ternyata dia banyak mendapat masukan mengenai berbagai hal yang diperolehnya langsung dari masyarakat. Menurut Heri, komunikasi seperti itu merupakan sistem komunikasi yang diinginkan orang nomor satu di pemerintahan Indonesia tersebut.
"Dengan akun Twitter yang dibuatnya ternyata banyak input-input tentang berbagai hal baik isu pemerintahan, pembangunan,dan kenegaraan yang diperoleh langsung oleh SBY," ujarnya.
Menurut Heri, kehadiran SBY di FB memang terlambat. Sebab, masa kepemimpinannya sebagai seorang presiden sudah mau selesai. Selain itu, FB juga sudah mulai ditinggalkan masyarakat. "Karena berubah ke varian sosial media lainnya," ucapnya. (gil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Perlu TPS di Tempat Kerja
Redaktur : Tim Redaksi