Gunakan Teknologi eFishery, 2 Wanita ini Sukses Jadi Pengusaha Akuakultur

Rabu, 10 Maret 2021 – 04:08 WIB
Yeni Rahayu (40) sukses mengelola bisnis budidaya udang dengan memanfaatkan teknologi dari startup eFishery. Foto dok eFishery

jpnn.com, JAKARTA - Pemanfaatan Internet of Things (IoT) kini semakin mempermudah bisnis dalam berbagai sektor, termasuk di bidang akuakultur.

Salah satu perusahaan rintisan (startup) yang ikut berperan dalam terciptanya kesuksesan para pelaku usaha akuakultur, yaitu agriculture technology (agritech) eFishery.

BACA JUGA: Pendapatan Meroket 4 Kali Lipat, eFishery Bantu Ribuan Petani Lewati Krisis Pandemi

Yeni Rahayu dan Mastria merupakan dua contoh srikandi Indonesia yang mampu mengelola bisnis di bidang budidaya udang dan ikan dengan memanfaatkan teknologi yang ditawarkan eFishery.

Dua pengusaha akuakultur ini menceritakan kisah suksesnya dalam bisnis budidaya ikan dan udang dengan menggunakan teknologi eFishery.

BACA JUGA: Benarkah Kaesang Pangarep Kena Pelet? Mbah Mijan Lakukan Meditasi, Hasilnya...

Yeni Rahayu (40) merupakan seorang wanita karir yang akhirnya banting setir menjadi pelaku budidaya udang vaname.

Wanita yang tinggal di Jepara ini pada 2017 memutuskan untuk mencoba profesi barunya sebagai pelaku budidaya udang, mengikuti jejak orang tuanya.

BACA JUGA: Siapa pun Calon Dirut BTN, Jangan Sampai Mengganggu Program Jokowi  

"Kalau saya sendiri sudah 3 tahun (jadi pelaku usaha tambak,red). Tapi kalau tambak ini sudah ada dari saya kecil, dari usaha keluarga saya, sejak saya masih sekolah dasar," ujar Yeni, Rabu (3/3).

eFishery dikenal atas inovasi yang diciptakan berupa alat pemberi pakan untuk ikan maupun udang dengan berbasis internet.

Dengan alat ini, pembudidaya ikan maupun udang dapat mengintegrasikan sistem pemberian pakan, mulai dari jadwal pemberian pakan, jumlah pakan yang ditebar, hingga pemantauan pertumbuhan hewan di tambak, semua dikelola dengan akurat secara online.

Sebagai pelaku usaha akuakultur, Yeni turut melibatkan eFishery melalui alat pemberi pakan pada udang yakni eFisheryFeeder Udang.

Menurutnya, eFisheryFeeder Udang ini dapat membuat sistem pemberian pakan pada ternak udangnya menjadi lebih efisien.

"Saya mulai pakai eFishery antara 2017 dan 2018, sejak budidaya udang, dari awal eFishery promosi itu kita pakai. Waktu dan tenaga kerja jadi efisien dan kami bisa mengontrol pengeluaran pakan," kata Yeni.

eFisheryFeeder Udang diakui Yeni dapat membuat pemberian pakan menjadi lebih optimal. Alat ini merupakan pemberi pakan otomatis untuk udang yang penggunaannya dapat dikendalikan melalui ponsel pintar.

Melalui alat ini, para pelaku budidaya dapat mengatur jadwal pemberian pakan secara lebih mudah melalui dosis pakan yang disesuaikan dengan kebutuhan.

Sedangkan untuk proses pemantauan pemberian pakan, dapat dikendalikan melalui aplikasi yang telah terinstall pada ponsel pintarnya.

Dalam menjalankan usaha budidayanya, Yeni mengaku sangat terbantu dengan adanya eFisheryFeeder Udang ini.

Dia berharap agar eFishery semakin meningkatkan teknologinya dalam mendorong peningkatan kualitas pada hasil produksi bidang akuakultur.

Menurut Yeni, penghasilan yang diperoleh dari berwirausaha sangat berbeda dengan gaji yang didapatkannya setiap bulan saat masih menjadi pegawai kantoran.

Dengan berbudidaya udang, dia mampu meraup omset hingga Rp1 miliar dalam satu kali panen, terutama dengan bantuan teknologi dari eFishery.

Penggunaan feeder ini terbukti mampu menurunkan angka FCR (feed conversion rate) dan meningkatkan ADG (average daily growth), sehingga siklus panen menjadi lebih singkat.

Selain Yeni, pelaku usaha lainnya di bidang akuakultur yang juga menggunakan teknologi dari eFishery adalah Mastria, pembudidaya ikan lele dari Cirebon.

Kehadiran eFisheryFeeder menurut Mastria, sangat membantu dalam mengefisienkan waktu serta jumlah pakan yang diberikan pada ternak ikan lelenya.

"Biasanya 1 kuintal pakan diberikan langsung sekaligus, tapi dengan alat eFishery pakannya bisa dibagi 4 bagian, jadi ikan nggak terlalu kenyang. Ini yang membuat ikan nggak mudah terkena penyakit, sementara kalau pakai manual hanya bisa dibagi sampai 2 bagian," jelasnya.

Saat ini, dia menilai teknologi digital dari eFishery sudah sangat baik sehingga dirinya bisa mengelola kolam lelenya secara efisien.

Mastria pun berharap eFishery bisa terus mengembangkan teknologi digitalnya, sehingga pelaku budidaya ikan seperti dirinya semakin meningkatkan kualitas produksinya.

Pengaplikasian alat ini di kolam budidaya terbukti mampu mengefisienkan penggunaan jumlah pakan dan mempercepat siklus panen, sehingga pendapatan pembudidaya pun meningkat.

Kini produk eFishery telah mendukung puluhan ribu kolam ikan di lebih dari 180 kota, yang berpusat di 24 provinsi di seluruh Indonesia.

Ribuan unit eFisheryFeeder telah tersebar dan memberikan manfaat bagi pembudidaya ikan dan udang di seluruh Indonesia.(chi/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Baim Wong: Ini Orang Kurang Ajar Banget, Bisa Mati itu


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler