jpnn.com - AGAM - Gunung Marapi di Sumatera Barat kembali erupsi dengan melontarkan abu vulkanik dua kilometer.
Letusan Marapi terlihat sangat jelas dari berbagai daerah di provinsi itu, termasuk Kabupaten Agam dan Kota Bukittinggi.
BACA JUGA: Peduli Warga Banjir Gunung Marapi di Sumbar, XL Axiata Salurkan BantuanÂ
"Erupsi Gunung Marapi pada pukul 13.04 WIB dengan tinggi kolom abu teramati 2.000 meter di atas puncak atau 4.891 meter di atas permukaan laut," kata Petugas Gunung Api (PGA) Ahmad Rifandi, di Bukittinggi, Kamis.
Gunung api setinggi 2.891 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu saat ini berstatus Level III atau Siaga.
BACA JUGA: Posko Pengungsian Korban Banjir Lahar Dingin Marapi Dipindah ke Tempat Lebih Aman
PGA mencatat kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat laut. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 30.4 mm dan durasi sementara 2 menit 2 detik.
"Gunung Marapi berada pada status Level III dengan rekomendasi masyarakat tidak memasuki dan tidak melakukan kegiatan di dalam wilayah radius 4,5 kilometer dari pusat erupsi (kawah verbeek)," katanya.
BACA JUGA: Korban Banjir Lahar Dingin Marapi Apresiasi Mensos Risma dan Jajaran
Masyarakat yang bermukim di sekitar lembah aliran sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Marapi diminta agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya lahar yang dapat terjadi, terutama saat musim hujan.
Suara dentuman erupsi Gunung Marapi membuat warga di Kabupaten Agam berhamburan keluar rumah. Sebagian dari mereka masih trauma dengan rentetan peristiwa dari efek erupsi.
"Sejak akhir 2023 lalu erupsi utama terjadi hingga kini, kami takut dengan suara letusan Marapi yang jelas terdengar. Apalagi musibah banjir lahar dingin sebulan lalu," kata seorang warga Ampek Angkek, Agam, Atma Yulia (40). (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Mufthia Ridwan