jpnn.com, SLEMAN - Gunung Merapi terus menunjukkan aktivitasnya pada Minggu (28/4). Teramati setidaknya terjadi 2 kali luncuran lava pijar dan 2 kali guguran lava.
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Jogjakarta Hanik Humaida menyebut, sejak pukul 00.00-06.00 WIB teramati terjadi guguran lava pijar 2 kali. Jarak luncurnya sekitar 750 meter mengarah ke hulu kali Gendol, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Jogjakarta (DIJ).
BACA JUGA: Prosesi Labuhan Merapi Dimulai dari Petilasan Mbah Marijan
Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas tipis, sedang, hingga tebal. Tingginya kisaran 50 meter di atas puncak kawah.
“Belum ada perubahan, status masih waspada atau level II,” katanya, Minggu (28/4).
BACA JUGA: Gunung Merapi Belum Diam tapi Masih Aman
BACA JUGA: Gunung Merapi Kembali Muntahkan Lava Pijar
Pihaknya hanya mengimbau agar dalam radius 3 kilometer dari puncak Merapi tidak ada aktivitas manusia. Selain itu bagi mereka yang berkegiatan di sekitar Kali Gendol untuk mewaspadai banjir lahar ketika terjadi hujan di puncak.
BACA JUGA: Letusan Magmatik Gunung Merapi Belum Penuh
Sementara dari laporan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Jogjakarta, meski saat ini masa pancaroba namun hujan masih berpotensi terjadi. Dengan intensitas sedang hingga lebat terutama selama 1 pekan ke depan karena adanya dampak badai tropis Lorna di Samudera Hindia barat daya Pulau Jawa.
BACA JUGA: Awan Melintang di Atas Gunung Merapi, Harap Tenang
Kepala Stasiun Klimatologi Mlati BMKG Jogjakarta, Reni Kraningtyas dalam keterangannya mengatakan, adanya badai tropis Lorna menimbulkan terbentuknya daerah perlambatan dan pertemuan angin.
“Menimbulkan potensi hujan sedang hingga lebat di seluruh wilayah DIJ,” ucapnya. (jpc/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Belum Ada Pergerakan Satwa di Lereng Gunung Merapi
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti