Gunung Pongkor Dijaga 278 Aparat

Sabtu, 04 Mei 2013 – 09:23 WIB
NANGGUNG-Berbagai upaya dilakukan pemerintah bersama PT Antam, untuk mengurangi aktivitas galian liar menjaga aset di kawasan Gunung Pongkor. Salah satunya, dengan cara menyiagakan aparat keamanan gabungan.

Security Dept Head PT Antam, Hapid Rupei menegaskan, telah ada 40 personil Brimob, 118 personil security PT Antam dan 120 pamswakarsa dari Desa Cisarua, Bantarkaret, Malasari dan Pangkaljaya.”Keamanan ditingkatkan untuk menjaga aset perusahaan,” ujarnya kepada Radar Bogor (Grup JPNN).

Menurut dia, banyaknya pendatang ke Nanggung dapat mengakibatkan potensi resiko instabilitas wilayah karena penduduk yang padat berupaya untuk menambang emas.          

Sementara itu, Comdev Dept Head PT Antam, Gemi Sesariana menambahkan, berdasarkan laporan CSR 2011, untuk program kemitraan (PK) sebesar Rp 2,9 Milyar, dan bina lingkungan (BL) sebesar Rp 5,5 Milyar. Tak hanya itu, kata dia, UBPE juga mengalokasikan dana Comdev yang diambil dari operasional perusahaan yakni Rp 7,1 Milyar.

Masih banyaknya aksi galian liar dan pencemaran merkuri dan sianida di kawasan Gunung Pongkor, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor mengundang keprihatinan berbagai pihak.

Hasil penelitian PT Antam pada 2010 mencatat, kondisi air Sungai Cikaniki mencapai 4,8 mg/L sedangkan ambang batas yang ditetapkan pemerintah adalah 0,02 mg/L.

Bahkan, pada Mei 2012 Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Bogor merilis bahwa di enam lokasi sepanjang aliran Sungai Cikaniki kandungan air positif mengandung air raksa (merkuri) dan sianida sebanyak 0,09 per milimeter kubik. Padahal, seharusnya kandungan merkuri adalah nol.

Dengan hasil tersebut, tingkat pencemaran merkuri di Sungai Cikaniki sudah di atas batas toleransi yakni 0,4 per milimeter kubik sehingga berbahaya bagi kesehatan manusia.

Mananggapi masalah ini, Koordinator Jaringan Advokasi Tambang (Jatam), Andre Wijaya mendesak, pemerintah harus lebih meningkatkan pengawasan agar pencemaran lingkungan yang terjadi di kawasan Pongkor bisa diminimalisir.

Menurut dia, bahan kimia yang dijual bebas harus dibatasi. ”Perlu diwaspadai kondisi lingkungan disana sudah cukup memprihatinkan, sebab jika dibiarkan akan menimbulkan berbagai bencana,” ujarnya. (luc)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Seminggu Dilantik, Anggota DPRD Terlibat Adu Jotos

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler