jpnn.com - PURWOKERTO - Tak terasa, sudah dua bulan ini Gunung Slamet berstatus waspada. Beberapa hari terakhir, aktivitas Gunung Slamet terus meningkat. Namun hal tersebut tidak lantas membuat warga panik dan takut.
Menurut penuturan sejumlah warga hal ini pernah terjadi beberapa tahun silam. Wasirun, salah satu warga Limpakuwus Baturraden menuturkan, kejadian seperti ini sudah pernah terjadi sebelumnya.
BACA JUGA: Lengan Buruh Putus Terpapras Mesin Pemotong Kayu
Bahkan pada 21 April 2009 silam, aktivitas gunung Slamet lebih besar jika dibandingkan dengan aktivitas saat ini.
"Warga di sini sudah menganggap biasa. Ya ada juga yang panik, tapi tidak lantas membuat mereka meninggalkan aktivitasnya sehari-hari. Saat ini keseharian warga tetap berjalan seperti biasanya," kata Wasirun kepada Radarmas (Grup JPNN) saat ditemui di rumahnya kemarin.
Meski demikian, lanjut dia, kepanikkan malah justru datang dari sanak famili mereka yang berada di luar kota. Informasi yang di dengar melalui media elektronik dan cetak, membuat panik keluarganya yang berada di Bogor, Jawa Barat.
"Keluarga saya yang di Bogor langsung telepon saat melihat berita . Mereka menanyakan kabar tentang Gunung Slamet kepada saya. Informasi yang beredar saat ini dinilai terlalu berlebihan, bahkan juga sering dibesar-besarkan," ujar dia.
Wasirun yang juga Kepala Dusun Limpakuwus tersebut mengatakan, selama ini warga di Dusunnya tetap melakukan aktivitas seperti biasanya. Meski kadang terdengar suara gemuruh dari gunung Samet, namun hal itu diyakini tidak akan membahayakan warga. (why/dis)
BACA JUGA: Tanda Tangan Lurah Bernilai Rp 5 Juta
BACA JUGA: Desa Rawan di Lereng Merapi Sudah Dipetakan
BACA ARTIKEL LAINNYA... Wagub Jalani Operasi Batu Ginjal
Redaktur : Tim Redaksi