KUALATUNGKAL-Guru Agama di SMKN 2 Kualatungkal Azizatul Mukaramah ditemukan tewas bersimbah darah di kediamannya di Jalan Siswa Ujung Kelurahan Patunas, Kecamatan Tungkal Ilir, Tanjab Barat.
Korban yang berusia sekitar 33 tahun ini diduga dibunuh, karena disekujur tubuhnya ditemukan 10 luka tusukan benda tajam. Data yang dihimpun, kejadian yang sempat menghebohkan warga sekitar ini berawal saat kakak angkat korban Eva, yang curiga korban tidak bangun saat sahur.
Kecurigaan bertambah ketika pagi harinya saat hendak sekolah. Eva mengetuk pintu kamar korban, namun korban tidak juga bangun. Eva kemudian menghubungi paman korban untuk membuka pintu rumah, dan menemukan Azizatul sudah tak bernyawa.
‘‘Nama korban kalau tidak salah Azizatul, biasa dipanggil Zizah. Suaminya tugas di Jambi,’‘ kata salah sorang tetangga Korban. Hanya saja, dia mengaku tidak mengetahui dengan pasti kronologis peristiwa tersebut. ‘‘Saya tahunya tadi sekitar jam 09.00 WIB, saat warga sudah ramai,’‘ sebut Edi.
Kapolres Tanjab Barat AKBP NP Simanjuntak S.Ikmelalui Kasatreskrim AKP Taufik Nurmandia S.Ik mengatakan dugaan sementara korban meninggal akibat dibunuh dengan sajam. Menurutnya, untuk motif Polres masih memperdalam penyelidikan. ‘‘Motif belum diketahui, hasil visum melalui kasat mata, korban mengalami tiga luka tusukan, ada dua tusukan pada tangan dan satu tusukan di perut,’‘ ungkap Taufik, kepada wartawan kemarin.
Dari hasil olah TKP, menurut Kasat kejadian pembunuhan ini berlangsung sekitar pukul 02.00 wib, pelaku diduga masuk lewat jendela rumah korban. ‘‘Barang bukti yang berhasil kita amankan berupa seprey korban dan HP. Pembunuhan murni, korban sempat setengah telanjang dengan posisi telentang di dalam kamar diatas kasur dan ditutup dengan kelambu,’‘ ujarnya.
Langkah yang dilakukan Polres, kata Taufik mendatangkan tim forensik dari Palembang untuk melakukan otopsi pada korban. ‘‘ Dari keterangan Eva kepada kita, waktu itu memang ada yang antar anak korban bernama Isa Adelia (2) perempuan itu ke kamar Eva, tapi dia cuma hanya dengar suara jejak kaki turun dari tangga saja. Saat ini memang saksi baru satu orang saja kita periksa,’‘ tandasnya. (IS/jenn)
Korban yang berusia sekitar 33 tahun ini diduga dibunuh, karena disekujur tubuhnya ditemukan 10 luka tusukan benda tajam. Data yang dihimpun, kejadian yang sempat menghebohkan warga sekitar ini berawal saat kakak angkat korban Eva, yang curiga korban tidak bangun saat sahur.
Kecurigaan bertambah ketika pagi harinya saat hendak sekolah. Eva mengetuk pintu kamar korban, namun korban tidak juga bangun. Eva kemudian menghubungi paman korban untuk membuka pintu rumah, dan menemukan Azizatul sudah tak bernyawa.
‘‘Nama korban kalau tidak salah Azizatul, biasa dipanggil Zizah. Suaminya tugas di Jambi,’‘ kata salah sorang tetangga Korban. Hanya saja, dia mengaku tidak mengetahui dengan pasti kronologis peristiwa tersebut. ‘‘Saya tahunya tadi sekitar jam 09.00 WIB, saat warga sudah ramai,’‘ sebut Edi.
Kapolres Tanjab Barat AKBP NP Simanjuntak S.Ikmelalui Kasatreskrim AKP Taufik Nurmandia S.Ik mengatakan dugaan sementara korban meninggal akibat dibunuh dengan sajam. Menurutnya, untuk motif Polres masih memperdalam penyelidikan. ‘‘Motif belum diketahui, hasil visum melalui kasat mata, korban mengalami tiga luka tusukan, ada dua tusukan pada tangan dan satu tusukan di perut,’‘ ungkap Taufik, kepada wartawan kemarin.
Dari hasil olah TKP, menurut Kasat kejadian pembunuhan ini berlangsung sekitar pukul 02.00 wib, pelaku diduga masuk lewat jendela rumah korban. ‘‘Barang bukti yang berhasil kita amankan berupa seprey korban dan HP. Pembunuhan murni, korban sempat setengah telanjang dengan posisi telentang di dalam kamar diatas kasur dan ditutup dengan kelambu,’‘ ujarnya.
Langkah yang dilakukan Polres, kata Taufik mendatangkan tim forensik dari Palembang untuk melakukan otopsi pada korban. ‘‘ Dari keterangan Eva kepada kita, waktu itu memang ada yang antar anak korban bernama Isa Adelia (2) perempuan itu ke kamar Eva, tapi dia cuma hanya dengar suara jejak kaki turun dari tangga saja. Saat ini memang saksi baru satu orang saja kita periksa,’‘ tandasnya. (IS/jenn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dituntut Sedih, Divonis Semringah
Redaktur : Tim Redaksi