Guru Bertampang AA Gym Difitnah Lakukan Pencabulan

Jumat, 12 September 2014 – 18:12 WIB

jpnn.com - BALIKPAPAN - Malang betul nasib SF, guru SDN 008 Karang Jati yang diduga melakukan pencabulan terhadap muridnya. Selain mendapat bogem mentah, guru yang masih berstatus tenaga honorer itu nyaris diamuk massa.

Ternyata hingga kemarin, tidak ada laporan secara resmi dari orangtua murid ke polisi bahwa SF melakukan pencabulan. Guru bertampang mirip AA Gym itu akhirnya diperbolehkan pulang, namun dari pantauan Balikpapan Pos, pada Rabu (10/9), SF masih belum terlihat mengajar.

BACA JUGA: Beli Sabu dari Pacar, Dipakai Selingkuhan

"Setelah diantarkan oleh anggota Mapolsek Balikpapan Utara, kami sempat melakukan mediasi dan meminta keterangan terhadap SF terkait tuduhan yang dilontarkan kepadanya. Dan semua masalah tersebut sudah diselesaikan," ungkap Kanit PPA Polres Balikpapan, Ipda Suhar.

Sekadar mengingatkan, pada Selasa (9/9), SF mendapat bogem mentah dari salah satu keluarga orangtua murid yang menduga oknum guru tersebut telah berbuat cabul terhadap anaknya. Keributan itu terjadi setelah Ela-orangtua murid yang merasa anaknya dicabuli, bertanya kepada kepala SDN 008, Yece tentang keberadaan SF.

BACA JUGA: Otak Kejahatan Cybercrime Belum Ditangkap

Yece berusaha melindungi SF dengan mengatakan jika guru yang dicari sudah tidak ada di sekolah. Ternyata seorang pemuda, anggota keluarga Ela melihat SF tengah mengajar di dalam kelas.

Saat itu juga, pemuda tersebut mendatangi dan menghadiahi SF dengan bogem mentah. Puluhan murid yang ada di kelas berlarian keluar dan menjerit-jerit ketakutan. SF dilarikan aparat Polsek Utara menggunakan sepeda motor untuk menghindari amuk massa. Saat datang ke SDN 008, Ela mengaku anaknya menjadi korban pencabulan.

BACA JUGA: Kabur dari Rumah, Kepergok di Kos Pacar Putus Sekolah

SF yang mendapat kekerasan fisik sudah mengelak dan menyatakan dirinya mendapat fitnah. “Lindungi saya, lindungi saya. Tolong, saya juga punya hak untuk dilindungi. Semua itu bohong mas, saya nggak pernah ngelakuin hal itu. Semua itu fitnah, saya berani sumpah, saya nggak bohong,” bantah SF.

Ternyata hingga Rabu (10/9) kemarin, memang tidak ada laporan resmi dari orangtua yang merasa anaknya menjadi korban pencabulan. Ditanya soal tindakan pencabulan yang dituduhkan kepada SF, Ipda Suhar menjelaskan, semua itu merupakan kesalahpahaman semata.

Murid SD yang diduga sebagai korban, agak lamban dalam menerima pelajaran. Oleh SF, dilakukan pendekatan dengan cara merangkul dan mengelus tubuhnya.

"Korban yang dimaksud, agak kurang bisa menerima pelajaran yang disampaikan. Oleh SF, dirangkul dan disampaikan perlahan dan berulang kali agar dapat dimengerti oleh anak tersebut," beber Suhar menirukan omongan SF.

Ditanya tindakan yang diambil, Suhar menandaskan, pihaknya tidak bisa bertindak lebih jauh. Pasalnya, permasalahan tersebut sudah diselesaikan oleh pihak sekolah. Bahkan tidak ada pengaduan, maupun laporan yang masuk kepadanya.

"Jangankan laporan resmi, terkait aksi pencabulan. Untuk pengaduannya saja tidak ada, jadi bagaimana mau ditindaklanjuti. Kan masalahnya sudah diselesaikan, mereka berjanji akan menyelesaikan permasalahan ini secara kekeluargaan," tandasnya.

Secara terpisah, Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Pemkot Balikpapan, Heri Misnoto juga mengatakan hal serupa. Tudingan terhadap SF melakukan pencabulan, hanyalah kesalahpahaman dari sang anak ditambah lagi penyampaian yang keliru kepada orangtua.

"Kami sudah melakukan pemanggilan kepada Kepsek, diakui, memang kasus ini hanyalah kesalahpahaman saja. Antara pihak orangtua dan sekolah, juga sudah dilakukan mediasi," ujar Heri. (dep)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dipecat dari Kepolisian, Terlibat Perampokan dan Pembunuhan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler