Guru Garis Depan Fokus Didik Siswa di Daerah Terpencil

Selasa, 20 Juni 2017 – 00:05 WIB
Siswa SD. Ilustrasi Foto: Jawa Pos Group/dok.JPNN.com

jpnn.com, SANGIHE - Sebanyak 25 Guru Garis Depan (GGD) di Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulut, yang masuk Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) melalui jalur khusus, akhirnya mendapatkan titik terang.

Laporan: Yolister Karame

BACA JUGA: Setor Rp 107 Juta, Belum jadi PNS kok Diminta Bikin Surat Pengunduran Diri?

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) telah mengumumkan CPNS GGD, Jumat (16/6).

Sebelumnya Kepala Dinas Pendidikan Sangihe, melalui Sekretaris Dinas Pendidikan H Pasaribu mengungkapkan, sangat senang mendengar Kemendikbud telah mengumumkan kelulusan GGD.

BACA JUGA: Aturan Baru: Guru PNS Wajib Bertugas 10 Tahun di Daerah Khusus

“Sebab nantinya GGD akan ditempatkan di sekolah-sekolah yang kekurangan guru, berada di daerah terpencil Kabupaten Kepulauan Sangihe,” ujar Pasaribu.

Penambahan guru melalui jalur khusus GGD, kata Pasaribu, menjawab kekurangan tenaga guru di Sangihe.

BACA JUGA: Ini Prosedur Penetapan NIP Guru Garis Depan 2016

Walaupun belum bisa menutup kekurangan secara keseluruhan, paling tidak, sudah menjawab kekurangan yang ada.

”Nantinya sebelum ditempatkan di daerah terpencil, GGD ini akan dibuatkan surat pernyataan siap ditempat di daerah terpencil. Ini untuk menjaga jangan sampai, baru ditempatkan sudah minta pindah,” ujarnya.

Diketahui, pengangkatan CPNS GGD 2016 cukup berliku. Mulai pendaftaran dan tes sejak Agustus tahun lalu, pengumuman kelulusan tidak kunjung keluar.

Akhirnya secara resmi Kemendikbud mengumumkan kelulusan sekaligus penyerahan CPNS GGD ke pemerintah daerah.

Untuk Kabupaten Kepulauan Sangihe, penyerahan CPNS GGD diterima langsung Bupati Kepulauan Sangihe Jabes Gaghana SE ME.

Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Kemendikbud Sumarna Surapranata mengatakan, pengumuman kelulusan CPNS GGD jelas ditunggu-tunggu masyarakat.

Pranata mengungkapkan, alasan lamanya penetapan kelulusan GGD, diantaranya adalah imbas kebijakan pelimpahan pengelolaan SMA dan SMK dari pemkab/pemkot ke provinsi.

Sehingga ada 183 orang guru SMA sederajat peserta GGD yang tidak memiliki instansi. Akhirnya setelah ditawarkan ke beberapa pemerintah provinsi, ada yang bersedia mengambil.

Sekjen Kemendikbud Didik Suhardi mengatakan, seluruh CPNS GGD itu akan disebar ke-93 kabupaten di seluruh Indonesia.

Kriteria utamanya adalah daerah yang masuk kategori terdepan, terluar, dan tertinggal. “Dengan harapan siswa di daerah yang ter, ter, ter itu menjadi anak yang terbaik,’’ jelasnya.

Didik mengatakan, secara kepegawaian urusan pemberkasan seluruh CPNS GGD ini sudah beres. Urusan pemberkasan sudah digarap bersama antara Kemendikbud, Badan Kepegawaian Negara (BKN), dan Kementerian PAN-RB. Jadi tidak perlu lagi ada pemberkasan di daerah penempatan. Didik mengatakan, ketika turun di daerah, para guru CPNS GGD sudah bisa mulai bekerja.

“Target kami Tanggal Mulai Tugas (TMT), berlaku efektif per 1 Agustus 2017,’’ jelasnya. Dia berharap, pemerintah daerah berkomitmen untuk membuat para guru CPNS GGD ini bisa betah di sekolah penempatan.

“Kemudian para guru CPNS GGD ini diharapkan tidak cepat ditarik dari sekolah di pelosok ke perkotaan. Atau bahkan dimutasi dari jabatan fungsional guru menjadi jabatan struktural,”jelasnya.

Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) Bima Haria Wibisana mengatakan, jangan lagi ada penolakan terhadap personel guru CPNS GGD.

“Jangan ada lagi alasan-alasan seperti putra daerah,’’ katanya. Bima mengakui, hampir seluruh CPNS GGD statusnya adalah perantauan. Bukan dari daerah asal. (ite)

BACA ARTIKEL LAINNYA... 6000 Lebih Guru Garis Depan Segera Disebar ke Wilayah Terpencil


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Guru Garis Depan   Ggd   CPNS  

Terpopuler