Guru-Guru di 13 Provinsi Belum Dapatkan Subsidi Kuota Internet, Ini Sebarannya

Rabu, 30 September 2020 – 23:04 WIB
Ini contoh monitoring guru yang memberikan belajar online di DKI Jakarta. Foto: istimewa for JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Koordinator Perhimpunan untuk Pendidikan dan Guru (P2G) Satriwan Salim mengungkapkan, ada laporan guru-guru di 13 provinsi belum mendapatkan subsidi kuota internet dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).

Sebagaimana diketahui, bantuan kuota siswa untuk guru sebesar 42 GB dan 35 GB untuk siswa.

BACA JUGA: Kemendikbud Pastikan Bantuan Kuota Internet Tidak Berbentuk Nomor Perdana

Diberikan untuk periode September melalui fase 1 dan fase 2 yang berakhir pada 30 September.

"P2G mendapatkan laporan keluhan mengenai belum diterimanya bantuan kuota tersebut," kata Satriwan di Jakarta, Rabu (30/9).

BACA JUGA: Dukung Belajar Online, Samsung Tawarkan Hp Sejutaan dengan Paket Internet Spesial

Adapun data sebaran guru yang belum menerima subsidi kuota internet adalah:

1. Kab. Kepulauan Simeuleu (Aceh) guru dari SMA Negeri, sebagian siswa dan guru sudah dapat, sebagian besar belum.

BACA JUGA: Peneliti ITB Paparkan Skenario Terburuk Potensi Tsunami 20 Meter

2. Kota Medan, (Sumut) sebagian belum sebagian sudah.

3. Kota Padang Panjang dan Kab. Tanah Datar, guru dan siswa SD Negeri, belum menerima.

4. Kab. Berau, Kaltim, untuk guru dan siswa SMK belum dapat.

5. Kab. Kutai Kertanegara, guru dan siswa SMK belum mendapatkan kuota.

6. Kab. Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara, sebagian besar guru dan siswa sudah. Sebagian kecil belum.

7. Kab. Mimika, Papua, guru SMK sebagian besar sudah, sebagian kecil belum.

8. Kab. Ende, NTT, guru SMK Negeri sebagian besar sudah, sebagian kecil belum.

9. Kab. Bintan, Kepri. SDN LB guru dan siswa belum dapat.

10. Kota Batam, SMP Negeri sebagian besar sudah, sebagian kecil belum.

11. Kab. Bojonegoro, sebagian besar SMP sudah dapat, tapi masih ada yg belum dapat siswa dan guru.

12. Kab. Pacitan, sebagian besar SMA sudah, sebagian belum.

13. Jakarta, sekolah negeri umumnya sudah dapat, tetapi sekolah swasta belum sepenuhnya. Kemudian bagi nomor gawai siswa dan guru yang pascabayar sepenuhnya belum.

14. Kota Bekasi, Jawa Barat, guru-guru sekolah swasta sebagian besar belum

15. Kab. Pandeglang, Banten, sebagian besar siswa dan guru sudah. Tapi masih ada di tiap sekolah yang belum dapat.  

16. Kab. Bogor, Jabar, guru SMA Negeri belum dapat, sedangkan sebagian besar siswa sudah.

17. Kota Blitar, guru SMP Negeri sebagian besar belum, tapi sebagian sudah dapat.

18. Kab. Bojonegoro, guru SMP Negeri sudah, tetapi sebagian siswa belum.

19. Kab. Konawe Selatan, Sultra, guru-guru SD belum mendapatkan termasuk siswa.

20. Kab. Belitung, SMP semua guru sudah, tapi siswa sebagian belum.

21. Kab. Garut, sebagian besar guru dan siswa sudah.

"Data di atas berdasarkan laporan dari guru-guru P2G yang mengajar di sekolah-sekolah negeri dan swasta mulai SD-SMA/SMK," Satriwan.

"Guru khawatir tidak dapat bantuan kuota internet sebagaimana janji Mas Mendikbud, padahal pengeluaran kuota guru dan orang tua siswa selama ini sangat besar."

Sebagai guru SMA swasta di Jakarta, Satriwan mengaku belum kunjung mendapatkan bantuan kuota internet hingga 30 September malam.

Dia melanjutkan belum kunjung masuknya kuota internet Kemendikbud ke gawai guru dan siswa, mungkin karena pendaftaran verifikasi validasi (verval) yang baru berakhir 25 September. Dia sendiri baru ikut verfal sekitar 24 September.

Namun, guru-guru sebenarnya berharap mendapatkan kuota internet ini lebih proporsional pembagiannya.

"Sebaiknya untuk bulan ke dua, alokasi kuota umum yang diperbanyak kapasitasnya. Sebab guru-guru sangat banyak yang menggunakan media seperti Youtube untuk mengajar," tandasnya. (esy/jpnn)


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler