MEDAN- Jelita Efry Yanti Boru Saragih (34), warga Jalan Irigasi No. 44 Medan, nyaris diperkosa sopir angkot. Kejadian yang menimpa guru honor di Sekolah Dasar Inpres 060038 Simalingkar itu terjadi, Jumat (23/3) dini hari, sekitar pukul 02.00 WIB.
Jelita, di Mapolsek Medan Timur menceritakan kejadian yang tidak terpikir akan terjadi pada dirinya itu. Saat itu dirinya hendak berkunjung kerumah salah satu kerabatnya, di Jalan Bilal Medan. Ibu anak tiga ini pun, berangkat dari Simalingkar, sekitar Pukul 20.00 WIB, dengan menumpangi angkot Rahayu Trayek 104. Dikarenakan saat itu kondisi angkut penumpang full, Jelita pun menempati bangku tepat disebelah sang sopir.
"Waktu itu sewanya full bang. Tapi bangku depan kosong, makanya aku duduk dekat sopir" ujar Wanita yang bekerja sebagai Guru Honor di sekolah dasar di Simalingkar ini.
Jelita curiga setelah semua penumpang diturunkan satu persatu, hingga tinggal Jelita seorang diri bersama sang supir yang sudah berpikiran meseum saja. Korban tidak diturunkan di jalan Bilal. Melainkan, dirinya dibawa berputar-putar oleh si sopir hingga ke arah ring road dan daerah Jalan Pancing.
Bahkan kala itu, kendaraan melaju dengan kencangnya. "Waktu itu kencang kali dia bawa mobilnya bang. Waktu kutanya kemana, dibilangnya mau mutar cari sewa dulu sekalian menuju jalan bilal. Tapi aku udah curiga," ujar janda beranak tiga itu dengan nada sedih ini.
Hingga Pukul 01.00 WIB, Jelita pun belum juga diturunkan dilokasi yang ditujunya. Curiga dan ketakutan terhadap si sopir angkot yang memiliki ciri-ciri, tinggi 165cm, berlulit hitam, badan kurus, dan berambut pendek kriting itu akan berbuat meseum, Jelita pun memaksa agar dirinya segera diturunkan. Sayangnya permintaan Guru Honor itu tidak diindahkan sisopir angkot, bahkan menarik kepala jelita dan membenturkannya ke stir mobil.
Tidak tinggal diam, korban pun meronta meminta tolong. Takut aksinya diketahui oleh lain di ruas jalan yang dilintasi,sang sopir angkot itu pun langsung membekap mulut Jelita dengan sebelah tangannya, sementara laju kendaraan masih saja kencang.
Tak habis akal saat mulutnya dibekap oleh Sisopir angkot, Jelitapun langsung menggigit jari telunjuk sopir, merasa kesakitan si sopir yang waktu itu mengenakan kaos berwarna hitam langsung melepaskan tangannya. Tidak menyia-nyiakan kesempatan itu, di jalan HM Yamin, tepatnya disimpang jalan Jawa, Medan Timur, Jelita pun membuka pintu dan langsung melompat keluar dari dalam angkot yang masih melaju. Tak ayal lagi akibat itu pula dirinya mengalami luka-luka dibagaian kaki dan tangannya.
"Waktu itu, aku menjerit bang, terus dibekapnya mulutku. Terus aku gigit tangannya karna merasa kesakitan dilepaskannya. Karena udah takut kali aku, lompat aku dari dalam angkot. Tobat aku naik angkot didepan bang, apalagi sendirian," kata, Jelita lagi sembari menitikkan air mata.
Merasa nyawanya terancam, saat itu juga jelita langsung berlari menuju Mapolsek Medan Timur. Oleh petugas Medan Timur, Jelita pun dimintai keterangan. Sayangnya ketika disuruh untuk visum, guru honor itu mengaku tidak memiliki uang.
"Ngga ada lagi uangku bang, ni aja dikantong tinggal Rp 30 ribu uangku," cetus wanita yang telah bercerai selama 10 tahun itu. Setelah dimintai keterangan oleh petugas Polsek Medan Timur, Jelita pun langsung diantarkan ke Jalan Bilal.
Sementara itu Kanit Reskrim Polsekta Medan Timur AKP. Ridwan saat dikonfirmasi Sumut Pos (grup JPNN), mengatakan dirinya belum ada laporan dari anggota."Belum ada laporan sama saya, " ungkapnya dengan singkat.(gus/sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Usai Ijab Kabul, Digelandang Polisi
Redaktur : Tim Redaksi