Guru Honorer Bantah Berkualitas Rendah

Rabu, 18 Juni 2014 – 17:16 WIB

jpnn.com - JAKARTA--Guru honorer yang tergabung dalam Persatuan Guru Madrasah Indonesia (PGMI) dan Forum Honorer Kategori Dua Indonesia (FHK2I) mengkaim kualitasnya sama dengan lulusan pendidikan guru zaman sekarang.

Keyakinan para guru honorer ini karena lembaga tempat mereka mengenyam pendidikan juga sama.

BACA JUGA: Guru Honorer di Madrasah Minta jadi CPNS

"Kalau mau bandingkan kualitasnya, guru honorer dengan lulusan guru yang muda-muda sama. Mereka berasal dari lembaga pendidikan yang sama, dengan mutu yang sama juga," tegas Ketua PB PGMI Syamsudin saat audience dengan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) Azwar Abubakar, Rabu (18/6).

Soal banyaknya guru honorer yang tidak lulus saat tes kompetensi dasar (TKD), menurut Syamsudin, bukan jadi dasar kualitas mereka rendah. Sebab, katanya, materi tes yang diujikan berbeda dengan yang mereka hadapi saat tes CPNS jalur honorer pada 2013.

BACA JUGA: Tidak Mau Asal-asalan Angkat Guru Honorer jadi CPNS

Alasan lain, banyak guru honorer yang sudah berusia tua. "Lagipula yang guru honorernya berusia lanjut, mana bisa mengisi tes dengan baik," bebernya.

Dia menegaskan, mestinya yang dites itu adalah orang baru dan bukan honorer dengan pengabdian belasan tahun. "Harusnya pemerintah menghargai masa kerja guru honorernya yang sudah bertahun-tahun," ucapnya.

BACA JUGA: SBM PTN Tertib, Mendikbud Ingatkan Biaya Kuliah

Senada itu Ketua FHK2I Titi Purwaningsih menuding ketidakadilan pemerintah dalam meloloskan honorer bodong. Karena kesalahan pemerintah itulah, nasib honorer K2 yang asli jadi terkatung-katung.

"Kami tidak akan pernah berhenti berjuang. Kami harus meluruskan kebijakan pemerintah yang salah. Harusnya kami yang asli ini yang diangkat, bukan honorer bodong. Kami juga berkualitas kok, karena siswa-siswa yang kami didik mutunya bagus," tegasnya.

Pernyataan tersebut menanggapi MenPAN-RB Azwar Abubakar yang mengatakan pemerintah tidak bisa serta merta mengangkat seluruh guru honorer. Alasannya, banyak guru honorer kompetensinya rendah. (esy/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kemendikbud Tidak Umumkan Hasil US


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler