jpnn.com, MAKASSAR - Sekitar 8.000 guru honorer di Dinas Pendidikan Sulawesi Selatan akan mendapat insentif sebesar Rp10 ribu per jam.
Kepala Disdik Sulsel, Irman Yasin Limpo mengatakan, nantinya, pembayaran insentif akan dirapel.
BACA JUGA: Guru Honorer dapat Insentif Rp 850 Ribu per Bulan
Guru honorer yang mendapatkan insentif mesti mendapatkan Surat Keputusan (SK) tugas dari kepala sekolah.
"Usulan sementara Rp10 ribu per jam, tetapi bisa berubah menyesuaikan jumlah guru honorer," ungkap Irman kemarin (26/9).
BACA JUGA: Gaji Guru Honorer Bakal Dinaikkan
Menurut None sapaan akrab Irman, hitungan per jam sudah tepat. Bukan hitungan per bulan atau per triwulan. "Kalau bukan pegawai organik, yang dihitung jam mengajar. Bukan jam kerja," tuturnya.
Dinas Pendidikan Sulsel telah menyusun draf SK Gubernur untuk pemberian insentif honorer, tinggal ditandatangani.
BACA JUGA: Kasihan, Puluhan Guru tak Terima Honor Sejak Januari 2017
Kepala Bidang SMK Disdik Sulsel, Muhammad Ruslim mengatakan, 8.000 honorer yang akan mendapat SK Gubernur adalah guru non-PNS dan tenaga non-kependidikan. Anggarannya menggunakan dana BOS dan APBD.
"Jadi dibagi. Ada 4.000 honorer ditanggung dana BOS dan sisanya APBD," ungkapnya kepada FAJAR (Jawa Pos Group), kemarin.
Kata Ruslim, SK Gubernur akan menjadi dasar pencairan dana BOS dan APBD. Untuk dana BOS, hanya diperuntukkan bagi guru non-PNS dan belum menerima sertifikasi.
Sementara untuk APBD yang dianggarkan Rp38 miliar, dialokasikan untuk guru honorer, satpam dan tenaga tata usaha atau administrasi.
"Jadi honorer dengan SK kepala sekolah atau SK bupati/wali kota diganti SK Gubernur. Tetapi tidak ada yang menerima pembayaran ganda. Bila sudah terima dana BOS, tak lagi menerima insentif dari APBD," tuturnya.
Jumlah 8.000 honorer ini sesuai data sementara Disdik Sulsel. Kata Ruslim, dengan insentif ini, honorer di lingkungan Disdik Sulsel ada kepastian kesejahteraan. (fik-ril/kas)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ini Kabar Gembira untuk Ribuan Guru Honor di Taput
Redaktur & Reporter : Soetomo