jpnn.com, JAKARTA - Program guru belajar dan berbagi seri belajar mandiri bagi calon guru aparatur sipil negara pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja atau ASN PPPK sudah diluncurkan pada 3 Maret 2021.
Fasilitas belajar online tersebut disiapkan bagi guru honorer agar lebih siap menghadapi tes PPPK yang akan dimulai Mei mendatang.
BACA JUGA: Tak Punya SIM PKB, Honorer Kesulitan Mengakses Program Guru Belajar Calon ASN PPPK
Namun, masih banyak guru honorer yang belum memulai seri belajar PPPK tersebut. Sebab, ada beberapa mata pelajaran (mapel) yang belum masuk.
"Dari sejak launching sampai hari ini belum ada penambahan mapel tetap 26 mapel. Padahal mapel yang ada lebih dari itu," kata Ketum Forum Guru Honorer Bersertifikasi Sekolah Negeri (FGHBSN) Nasional Rizki Safari Rakhmat kepada JPNN.com, Jumat (5/3).
BACA JUGA: Guru dan Kepsek Masih Bingung Menjabarkan Program Merdeka Belajar
Dia mengungkapkan, awal-awal masuk program guru belajar tersebut susah.
Namun, sekarang sudah normal kembali.
"Giliran sudah bisa masuk ke seri belajar mandiri calon PPPK, malah belum bisa belajar karena mapelnya enggak ada," ujarnya.
Dia menyebutkan, lebih dari empat mapel yang belum masuk. Seperti Bahasa Daerah (SMP, SMA/SMK), PAI (SD, SMP, SMA/SMK), dan mapel-mapel produktif atau keahlian (SMK).
Permasalahan lain lanjut Rizki, masih terdapat ketidaksesuaian latihan soal dengan mapelnya.
Semisal mapel sejarah post test-nya soal kimia, mapel sosiologi untuk post test-nya terdapat soal-soal geografi, kimia, dan fisika.
"Ini kan lucu, mapel sosiologi soalnya geografi. Ini bikin guru-guru honorer gaduh," ucapnya.
Tidak hanya itu, lanjut Rizki, banyak guru honorer menilai soal-soal yang sedikit kacau. Terkadang tidak sesuai indikator, kunci jawaban banyak yang salah.
"Intinya masih amburadul dibandingkan waktu daring pendidikan profesi guru (PPG) dulu yang dijalani kawan-kawan dulu," katanya.
Saat ini guru-guru honorer berharap kendala-kendala terutama soal-soalnya bisa diperbaiki.
Kemudian soal latihan sosio kultural dan manajerial juga dimasukkan karena sampai saat ini belum ada.
"Sebelumnya kan sudah disampaikan Kemendikbud, katanya materi sosio kultural dan managerial akan diberikan pelatihannya," tandasnya. (esy/jpnn)
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad