jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) telah meluncurkan program guru belajar dan berbagi, seri belajar mandiri bagi calon guru aparatur sipil negara pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja atau ASN PPPK pada 3 Maret 2021.
Sayangnya di lapangan, banyak guru honorer yang kesulitan mengakses seri belajar mandiri gratis tersebut.
BACA JUGA: Berharap jadi PNS, Honorer Usia 35 Tahun ke Atas Ikut Seleksi Guru PPPK
Ketua Umum Perkumpulan Honorer Guru dan Tendik Solidaritas Nasional Wiyatabakti Indonesia (SNWI) Olivia Tambariki mengungkapkan, banyak rekannya yang sudah berupaya mengakses program guru belajar tetap tidak bisa masuk.
Kendalanya karena tidak memiliki sistem informasi manajemen untuk pengembangan keprofesian berkelanjutan atau SIM PKB.
BACA JUGA: Selamatkan Guru Honorer Tua, Angkat jadi PPPK
"Sampai hari ini banyak guru honorer kebingungan dengan cara masuk program guru belajar melalui SIM PKB karena banyak guru tidak ada SIM PKB," kata Olivia kepada JPNN.com, Jumat (5/3).
Masalah lainnya yang dikeluhkan guru honorer adalah jurusannya tidak ada di SIM PKB.
BACA JUGA: Bersaing dengan Guru Muda, Honorer K2 Gencarkan Tryout Mulai Besok
Misalnya, guru honorer mengajar di SD negeri tetapi tamatannya jurusan S1 administrasi pendidikan dan memiliki akta 4.
"Ini baru beberapa masalah yang masuk dari teman-teman di sejumlah provinsi. Semoga ada penjelasan dari Kemendikbud," ucap Olivia.
Sebelumnya Sekretaris Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK), Nunuk Suryani mengungkapkan, ada tiga tahapan program guru belajar dan berbagi - seri belajar mandiri bagi calon guru ASN PPPK:
1. Pendahuluan, di mana peserta dibekali orientasi terkait penjelasan teknis, penggunaan modul, pembelajaran dan komunitas pembelajaran.
2. Fasilitasi pembelajaran, di mana peserta secara mandiri belajar substansi pedagogi dan bidang studi masing-masing. Peserta memanfaatkan fasilitas ruang kolaborasi dan komunitas pembelajaran dalam mengembangkan pemahaman dan kemampuannya, serta mencoba beberapa soal formatif untuk mengetahui tingkat pemahaman materi yang telah dipelajari.
3. Try out, di mana peserta bisa daftar untuk ikut pelatihan soal-soal pedagogi dan bidang studi masing-masing setelah proses belajar mandiri dilakukan.
Dia menyebutkan, ada 38 jenis modul belajar.
Terdiri dari 26 mata pelajaran dari jenjang SD, SMP, dan SMA.
“Peserta para guru di Indonesia diprioritaskan untuk guru non-PNS yang akan mengikuti seleksi guru ASN PPPK tahun 2021,” imbuh Nunuk Suryani.
Dia mengatakan, pemilihan mata pelajar dimulai dari 3 Maret sampai 12 April 2021. Jadwal belajar dimulai dari 3 Maret sampai 18 April 2021, try out dilakukan per minggu, lima hari, Senin sampai Jumat.
"Kemudian try out per hari pada Senin sampai Kamis sebanyak empat sesi, dan hari Jumat tiga sesi. Tiap sesi melaksanakan try out 25 mapel. Maksimal hanya lima ribu peserta try out pada setiap sesi tiap mapel,” beber Nunuk Suryani. (esy/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad