Guru Honorer Itu Langsung Dipecat, Rasain!

Jumat, 21 Oktober 2016 – 00:30 WIB
Ilustrasi Foto: Jawa Pos/dok.JPNN.com

jpnn.com - SUNGAI LILIN – Pimpinan UPT Dikbud Kecamatan Sungai Lilin, Musi Banyuasin (Muba) Sumsel memecat  S, oknum guru sebuah SD negeri di Kecamatan Sungai Lilin, Muba. 

Sang guru yang berstatus honorer itu tersangkut dugaan pelecehan seksual terhadap lima muridnya.

BACA JUGA: PN Jaksel Tolak Gugatan Praperadilan Tersangka Pemalsuan Akta Tanah

Kasus pencabulan itu terungkap setelah para orang tua dan wali murid mendapatkan pengakuan dari anak-anak mereka yang duduk di kelas 5. 

Orang tua dan kerabat para korban yang emosi sempat mendatangi sekolah untuk menuntut tanggung jawab S.

BACA JUGA: Densus 88 Interogasi 2 Polisi Terkait Terduga Teroris

Mereka minta S diberhentikan. Bahkan, rencananya kasus itu akan dilaporkan ke pihak berwajib. 

“Anak kami sudah mulai mau sekolah, tapi kami yang belum mengizinkan,” jelas orang tua korban. 

BACA JUGA: Suami Mirna Bakal Dicencang, Kaki Jessica pun Akan Dicium

Alasannya, mereka khawatir kejadian itu terulang sebelum oknum guru itu benar-benar keluar atau diberhentikan dari sekolah itu.

Dia sudah mendatangi sekolah dan melaporkan apa yang terjadi. Meski oknum guru itu sudah dibebastugaskan,  kasus tetap berlanjut ke ranah hukum. “Kami tidak rela anak kami diperlakukan seperti itu,” cetus dia.

Kepala UPT Dikbud Kecamatan Sungai Lilin, Jaka Sartapa mengatakan, secara internal sudah menyelesaikan persoalan tersebut. Pihaknya sudah membebastugaskan S sebagai staf pengajar di sekolah itu. 

"Ini supaya anak-anak mau sekolah lagi, mereka masih trauma kalau masih ada guru tersebut di sekolah," tandasnya. 

Pihak sekolah bersama komite sekolah sudah mendengar keterangan dari para korban. 

"Ada yang mengaku direm*s dadanya, diciumi, ada juga yang dipaksa memegang (maaf) kemaluan gurunya. Jumlah yang jadi korban lima murid,"  tutur Jaka. 

Pihak sekolah juga sudah memintai keterangan S. Namun, yang bersangkutan tidak mengaku. “Guru itu bilang bukan dia. Tapi mungkin orang yang menyerupai dia. Jawabannya agak melantur,” bebernya.

Ketua Komisi Perlindungan Anak dan Ibu (KPAI) Kabupaten Muba, Wahidin Sudiro Husodo mengaku belum mendapat laporan peristiwa tersebut. 

Namun, dari keterangan relawan di wilayah Kecamatan Sungai Lilin, memang ada kasus oknum guru diduga terlibat pencabulan. 

"Kita sudah menyuruh relawan untuk mencari data yang valid, kalau memang ada maka akan  ditindaklanjuti," tegasnya.

Kapolsek Sungai Lilin AKP Ardeva Lumy SIk mengatakan, hingga kemarin pihaknya belum mendapat laporan dari para korban dan keluarganya atas kejadian tersebut. "Kalau memang melapor akan kami proses dan tindak lanjuti," pungkasnya. (kur/ce2/sam/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jessica: Saya Senyum Dianggap Pembunuh, Menangis Dibilang..


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler