jpnn.com, JAKARTA - Jelang seleksi kompetensi PPPK 2021, seluruh guru honorer bergelut dengan modul-modul pembelajaran. Mereka bertekad bisa lulus tes meskipun passing grade PPPK 2021 dinilai terlalu tinggi
Ketum DPP Forum Honorer Nonkategeri Dua Persatuan Guru Honorer Republik Indonesia (FHNK2 PGHRI) Raden Sutopo Yuwono mengaku beberapa kali ikut try out, nilainya jauh di bawah passing grade PPPK 2021. Nilai kompetensi teknis yang diperoleh di bawah 325.
BACA JUGA: Akhirnya Guru Honorer Bisa Cek Tilok & Waktu Ujian PPPK 2021, Alhamdulillah
"Saya dan kawan-kawan sudah mencoba belajar dengan berbagai cara tetapi nilainya masih belum mencapai 300. Mungkin karena faktor usia kami sudah rerata di atas 45 tahun," tutur Sutopo kepada JPNN.com, Jumat (10/9).
Dia mengatakan afirmasi yang diberikan Mendikbudristek Nadiem Makarim bagi peserta tes PPPK bersertifikasi pendidik dengan nilai kompetensi teknis 100 persen menimbulkan kecemburuan di kalangan guru honorer.
BACA JUGA: Passing Grade PPPK 2021 Tinggi, Kapan Kekurangan 1,3 Juta Guru Teratasi?
Mereka pun mengajukan tambahan bonus poin bagi honorer nonK2 yang tidak memiliki Serdik tetapi memiliki Akta IV dengan masa pengabdian 5, 10, dan 20 tahun sebanyak 25 persen sampai 75 persen.
Usulan itu menurut Sutopo tidak muluk-muluk mengingat mereka tidak pernah minta diangkat PNS dan PPPK tanpa tes.
BACA JUGA: Passing Grade PPPK 2021 Tinggi, Mestinya Guru Honorer jadi PNS Tanpa Tes
"Kami sadar permintaan menjadi PNS dan PPPK tanpa tes menyulitkan Mas Nadiem dan Pak Jokowi. Kami cuma minta tambahan bonus nilai dan passing grade diturunkan," terangnya
Jika usulan tersebut tidak bisa diterima, Sutopo berharap tambahan bonus poin kompetensi teknis berjenjang untuk membantu honorer nonK2 lulus pada tes tahap II dan III.
"Passing grade guru SMK bisa 220. Kami berharap ada kebijakan baru entah bonus poin yang ditambah atau passing grade yang diturunkan menjadi 250 atau 275," pungkas Sutopo. (esy/jpnn)
Redaktur : Natalia
Reporter : Mesya Mohamad