jpnn.com, JAKARTA - Kepala Departemen Kominfo PB PGRI Wijaya mengungkapkan almarhum BH alias Boy merupakan guru honorer teladan.
Informasi yang diperoleh PB PGRI dari PGRI Jawa Barat, BH memiliki kemampuan ganda. Tidak hanya mengajar, dia juga merangkap sebagai operator.
BACA JUGA: Passing Grade PPPK di KepmenPAN-RB 1169 Tahun 2021, Afirmasi Besar bagi Guru Honorer Tua
"Almarhum ini jago IT," ujar Wijaya kepada JPNN.com, Kamis (7/10).
Dia menyebutkan hampir semua guru honorer merangkap jabatan di sekolahnya. Selain sebagai operator juga mengerjakan tugas administrasi.
BACA JUGA: Barenbliss Hadir untuk Para Pecinta K-Beauty di Tanah Air
Sementara di satu sisi kesejahteraan para guru honorer tidak seimbang dengan tugasnya.
Dia menjelaskan almarhum mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri karena beban yang kompleks.
BACA JUGA: Jelang Pengumuman Kelulusan PPPK 2021 Tahap I, Guru Honorer Gantung Diri
Mulai dari musibah kebakaran, di mana rumah, uang tunai dan laptop untuk perlengkapan tes PPPK guru tahap I ikut dilahap api.
Belum lagi faktor lainnya yang makin membuat BH makin kalut.
"Jadi sebenarnya faktor almarhum mengakhiri hidupnya dengan gantung diri ini banyak. Almarhum sebenarnya sudah ikut tes PPPK guru tahap I juga," terangnya.
Namun, takdir berkata lain. Menjelang pengumuman kelulusan PPPK guru tahap I, putra kepala desa ini meninggal dunia pada Selasa (5/10).
Almarhum diperkirakan gantung diri pukul 18.30 WIB dan baru ditemukan pukul 19.00 WIB di lokasi kandang domda belakang rumah pamannya.
Jenazah almarhum divisum oleh Puskesmas Jatitujuh dan Inavis Polres Majalengka pada pukul 22.30 WIB.
"Sesuai informasi yang kami dapat almarhum dimakamkan pada Rabu (6/10) pukul 06.00 WIB di TPU Rancabolang Desa Pasindangan Kecamatan Jatitujuh," kata Wijaya.(esy/jpnn)
Redaktur : Yessy
Reporter : Mesya Mohamad