Guru MTS Bersama Wanita Non Muhrim, Digrebek

Kamis, 05 April 2012 – 08:35 WIB

ARGA MAKMUR - Lagi-lagi dunia pendidikan di Bengkulu Utara (BU) tercoreng. Sekitar pukul 13.00 WIB kemarin (4/4), oknum gurum MTs di BU, Su (37) digerebek di rumahnya di Perumnas Karang Anyar II Arga Makmur oleh warga. Su digerebek lantaran "berkurungan" selama 3 jam dengan seorang wanita bersuami Pu (25), warga Desa Batik Nau, tak lain adik iparnya istri Su.

Warga tak dapat mentolerir tindakan Su lantaran ia bersama wanita bukan muhrimnya itu di dalam rumah yang pintunya dikunci dari dalam. Apalagi saat itu hanya mereka berdua, istri Su sedang tak di rumah, begitu pun suami Pu tak ikut mendampingi istrinya itu..

Saat digerebek warga, Su yang membukakan pintu hanya mengenakan celana pendek dan baju kaos. Sedang Pu, wanita berkerudung itu ditemukan warga berada di dalam kamar, masih dengan pakaian lengkap. Walau tak mendapati bukti pasangan itu berbuat mesum, namun warga tetap memberi sanksi mengingat keduanya "berkurungan" di dalam rumah selama 3 jam dalam keadaan pintu terkunci.

Warga yang menggelar rapat diketuai oleh Ketua RT 5 Karang Anyar Arzulizon menjantuhkan denda adat Rp 3 juta yang akan dipakai untuk biaya cuci kampung.

Sementara itu, Anggota DPRD BU M Jafri yang kebetulan rumahnya berhadapan langsung dengan rumah Su dan ikut dalam penggerebekan menerangkan jika Pu datang sekitar pukul 10.00 WIB menggunakan motor Honda Supra. Saat itu Pu masuk mengendap dari pintu belakang.

"Setelah masuk Pu tidak keluar rumah lagi, sedangkan semua pintu rumah terkunci rapat. Makanya warga curiga, menduga pasangan itu melakukan hal yang bukan-bukan," kata Jafri.

Sementara itu wajar jika saat kejadian Su hanya seorang diri di rumah. Hampir 3 minggu ini, Su yang terlibat masalah keluarga sudah pisah ranjang dengan istrinya yang merupakan kakak kandung suami Pu.

"Dia itu sudah pisah ranjang, lagipula berdasarkan keterangan beberapa warga bukan kali ini saja Pu datang kerumah Su setelah kondisi rumah tangga Su dengan istrinya retak dan pisah ranjang," terangnya.

Bukan hanya rumah tangga Su yang sedang retak, rupanya rumah tangga Pu dengan suaminya juga tengah diambang kehancuran. Suami Pu yang datang ke kediaman RT saat dilakukan pertemuan adat kemarin (4/4) mengaku jika saat ini ia dan istrinya juga sudah pisah ranjang. Namun ia menolak mengatakan faktor keretakan rumah tangganya. "Yang saya sesalkan mengapa harus dengan kakak ipar saya," kata suami Pu pada warga.

Sementara Pu di hadapan warga dan RB membantah jika dirinya berbuat mesum saat berduaan dengan posisi rumah tertutup rapat tersebut. Ia mengaku baru jatuh dari motor dan mampir ke rumah Su meskipun rumah kakak kandungnya tak jauh dari kediaman Su.

"Apa buktinya kalau saya melakukan hal yang bukan-bukan, saya hanya istirahat dan meminta Su untuk membetulkan motor. Kalau ke rumah kakak saya, takutnya kejadian saya jatuh dari motor dilaporkan ke orang tua saya," kata Pu pada warga.

Menariknya saat RB mengambil gambar, Pu dengan santai mengungkapkan jika dirinya dekat dengan salah satu pejabat yang juga masuk dalam Forum Komunikasi Daerah (FKPD) Bengkulu Utara.

"Kalau kalian mau masukan koran silakan, tapi jangan sampai tau Dang (kakak,red). Kalau tahu dia bisa marah," kata Pu sambil menyebut nama sang pejabat.

Setelah sidang pertemuan antar tokoh masyarakat dan dihadiri baik oleh suami Pu maupun Istri Su, pasangan itu diminta membayar denda adat curi kampung paling lambat Sabtu (7/4) pagi dan akan langsung dilakukan doa cuci kampung.

"Ini hasil kesepakatan warga, kami tidak menuduh keduanya melakukan perbuatan zinah, kalau itu hanya Allah yang tahu," kata Ketua RT Arzulizon.(qia)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dapat Wangsit, Kuburan Anak Dibongkar


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler