Guru PPKN jadi Korban Tragedi Sriwijaya Air SJ182, Suami ke RS Polri

Selasa, 12 Januari 2021 – 14:00 WIB
Syarif Rafiq Yusuf Al Idrus mendatangi posko krisis Senter Bandara Internasional Supadio Pontianak, Minggu (10/1/2021). Foto: ANTARA/HO

jpnn.com, JAKARTA - Seorang Guru SMK Negeri 3 Pontianak bernama Panca Widia Nursanti merupakan salah satu penumpang pesawat Sriwijaya Air SJ-182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu, Sabtu (9/1).

Suami Panca Widia, Rafiq Yusuf Al Idrus, mengaku masih menunggu proses identifikasi jenazah istrinya.

BACA JUGA: Kapten Afwan Sempat Mentransfer Uang untuk Ikhsan

"Saya ke RS Polri hanya mau cari kejelasan tentang kondisi yang ada (proses identifikasi). Untuk data pendukung sudah saya sampaikan kepada pihak yang membutuhkan seperti tes DNA," kata Rafiq saat ditemui di RS Polri, Jakarta, Selasa (12/1).

Rafiq menjelaskan untuk proses pengambilan sampel DNA sudah dilakukan di Pontianak tempat dirinya tinggal bersama keluarga dan tinggal menunggu konfirmasi.

BACA JUGA: Ahli Waris Pramugara Sriwijaya Air SJ182 Terima Santunan

"Untuk data hari ini tidak disampaikan karena sudah kami berikan data primer dan sekunder ketika di Pontianak," ujarnya.

Rafiq mengungkapkan bahwa data ante-mortem sudah diberikan anak pertamanya, seperti gigi dan darah untuk dicocokkan dengan korban.

BACA JUGA: Penetapan NIP PPPK, Kepala BKN: Kalau Data Tak Sesuai, Dicek Lagi

Rafiq mengatakan jika jenazah istrinya sudah diidentifikasi maka rencananya akan dimakamkan di Pontianak.

Dia mengatakan, istrinya merupakan guru PPKN di SMK Negeri 3 Pontianak.

Panca Widia Nursanti yang lahir pada 17 April 1974 imeninggalkan seorang suami dan empat orang anak, terdiri dari satu laki-laki dan tiga perempuan.

Sebelumnya, Tim Disaster Victim Identification (DVI) Pusat Kedokteran dan Kesehatan Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta hingga Selasa pagi telah menerima 58 sampel DNA keluarga korban jatuhnya insiden jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air SJ-182.

"Kami informasikan sampai dengan pukul 09.00 WIB hari ini, Tim DVI RS Polri telah menerima sebanyak 58 sampel DNA dari keluarga korban," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Rusdi Hartono dalam jumpa pers di RS Polri, Jakarta Timur, Selasa.

Dia mengatakan Tim DVI RS Polri juga telah menerima 56 kantong jenazah dan kantong properti yang ditemukan tim SAR di lokasi insiden tersebut. (antara/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler