jpnn.com, TANAH DATAR - Kapten Afwan, pilot pesawat Sriwijaya Air SJ-182 yang jatuh di Kepulauan Seribu, dikenal sebagai sosok yang peduli kepada keluarga besarnya.
Afwan dikenal sebagai sosok memperhatikan adik dan kemenakan di kampung halamannya, Nagari Sungai Jambu, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat.
BACA JUGA: Analisis Kapten Vincent tentang Jatuhnya Sriwijaya Air SJ182
Yurni Mahmud, kakak sepupu Kapten Afwan, di Kabupaten Tanah Datar, Senin (11/1), menceritakan bahwa sepupunya itu jarang pulang kampung. Namun, katanya, Afwan selalu menanyakan keadaan keluarga dan kampung halamannya melalui grup percakapan WhatsApp.
"Jadi ada sebuah grup Whatsapp keluarga, di dalam grup itu ia selalu bertanya keadaan kemenakannya dan keadaan di kampung bagaimana," katanya.
BACA JUGA: Saking Tak Biasa, Putri Kapten Afwan Sempat Bilang Abinya Lebai
Bahkan, katanya, saking peduli dengan keluarga di kampung halaman, Afwan sempat mengirimkan sejumlah uang kepada salah satu kerabatnya yang tengah menjalani isolasi mandiri karena COVID-19.
"Terakhir berkomunikasi dengan beliau melalui grup WhatsApp, yang mana ia masih sempat mentransfer sejumlah uang ke kemenakannya, Ikhsan, yang tengah menjalani isolasi mandiri," katanya.
BACA JUGA: Cerita Saksi Mata Detik-detik Sriwijaya Air SJ182 Menghujam ke Laut, Bikin Merinding
Di mata tetangga di Perumahan Bumi Cibinong Endah (BCE), Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kapten Afwan juga dikenal sebagai sosok yang alim.
"Baik, orangnya santun, rajin salat, kalau libur pasti selalu ke masjid," ungkap Ketua RT setempat, Agus Pramudibyo di kediaman Kapten Afwan, Sabtu malam.
Menurutnya, Kapten Afwan yang juga sempat menjadi bendahara masjid dan mantan ketua RT setempat sering memberi tausiah dalam setiap kegiatan keagamaan di lingkungan komplek.
"Beliau sering mengisi tausiah di arisan RT, ataupun kalau ada kegiatan-kegiatan di lingkungan perumahan sini," terang Agus. (antara/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Redaktur & Reporter : Soetomo