Guru SMP Dibunuh, Kepala Dibentur-benturkan ke Lantai

Selasa, 05 Maret 2013 – 09:32 WIB
SALATIGA- Kasus pembunuhan kembali menguncang Kota Salatiga. Jika sebelumnya korbannya pemilik salon, kini korbannya guru SMP Negeri 6, Tegalrejo, Salatiga.

Korban bernama Windrarti (50) warga Perumahan Tegalrejo Permai No.226 RT 04 RW IX, Kecamatan Argomulyo, Salatiga. Ibu dua anak itu ditemukan tewas di dekat dapur rumahnya dengan luka-luka di bagian wajah dan kepalanya, Senin (4/3) petang sekitar pukul 17.30 WIB.

Pelaku dan motif pembunuhan masih dalam penyelidikan petugas. Hingga Senin malam sekitar pukul 19.00 WIB, petugas masih melakukan olah TKP di lokasi. Petugas dibantu tim medis juga masih melakukan visum terhadap jenasah korban.

Keterangan  yang dihimpun Jateng Pos (Grup JPNN0 di lokasi kejadian, kali pertama pembunuhan ini diketahui oleh suami Windrarti, Heri Rujito (52). Saksi yang merupakan guru SD Blotongan 1, Salatiga ini sekitar pukul 17.30 WIB pulang dari badminton.

”Jadi setelah mengajar, Pak Heri langsung badminton, tidak langsung pulang. Setelah masuk rumah, ia berteriak-teriak minta tolong,” ujar Taryati (60) tetangga yang rumahnya persis berhadapan dengan rumah korban.

Mendengar teriakan Heri, para tetangga berdatangan ke lokasi dan melihat tubuh guru Bahasa Indonesia itu tergeletak dan terbujur kaku di lantai dapur rumahnya. Warga kemudian melaporkan kejadian ini ke Mapolres Salatiga.

Kapolres Salatiga AKBP Dwi Tunggal Jaladri didampingi Kasatreskrim Iptu Andie Prasetyo langsung datang ke lokasi dan memimpin  jalannya penyelidikan.

Dari pengamatan Jateng Pos di lokasi kejadian, petugas meneliti sejumlah kamar yang ada di rumah. Petugas juga meneliti sejumlah alat pertukangan yang ada di garasi rumah. Siapa tahu ada alat yang dipakai untuk memukul korban.

Kejadian ini mengundang warga perumahan berdatangan untuk melihat dari dekat. Kendati hujan, mereka tetap penasaran untuk melihat dari dekat. Namun mereka tidak bisa masuk karena di depan rumah korban dipasangi police line dan dijaga ketat aparat kepolisian.

Menurut keterangan sejumlah saksi, korban menderita luka parah di bagian wajah dan kepalanya. Diduga korban dipukul dengan benda keras dan kepalanya dibentur-benturkan di lantai.

Menurut keterangan Taryati yang rumahnya berhadapan dengan korban mengatakan, sekitar pukul 11.30 WIB, ia melihat salah seorang menantu korban datang ke rumah.

Sekitar setengah jam kemudian, Windrarti yang baru pulang dari mengajar juga pulang.” Saya melihat anak mantu Bu Win ( Windrarti) datang mengendarai sepeda motor Vario,” ujarnya saat ditemui Jateng Pos di lokasi kejadian.

Tak lama kemudian, Taryati mendengar suara teriakan seperti orang kesakitan. Suara itu ia dengar sebanyak tiga kali. Namun ia tak begitu menghiraukan dan mengira itu teriakan tetangga sebelahnya yang sedang sakit. Sekitar setengah jam kemudian, menantu korban pergi dan mengendarai motornya dengan kencang. “ Saat itu pintunya tutupan,” imbuhnya.

Ia baru tahu tetangga dekatnya itu tewas terbunuh ketika suami korban ( Heri Rujito) pulang sehabis dari olah raga. Saat itu suami korban berteriak-teriak minta tolong karena istrinya meninggal tak wajar.

Menurut keterangan Taryati, selama ini korban hidup berdua dengan suaminya, karena dua anaknya yaitu Riska dan Yoyok telah menikah dan hidup sendiri-sendiri. “Selama ini keluarga korban hidup bertetangga dengan baik,” imbuhnya.  

Kapolres Salatiga AKBP Dwi Tunggal Jaladri SH,MH mengatakan, korban tewas diduga karena dibunuh. Karena di temukan luka-luka dibagian wajah dan kepala. Siapa pelaku dan motifnya, Kapolres mengatakan masih dalam penyelidikan.

”Kami masih menyelidiki, apakah ada barang yang hilang atau tidak, serta mencari barang bukti lain. Kami juga mengorek keterangan dari sejumlah saksi,” ujar Kapolres saat ditemui Jateng Pos di lokasi kejadian. (deb)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ayah Tikam Mantan Pacar Anak

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler