Guru Sudah Meninggal Tujuh Tahun juga Disurati Prabowo

Kamis, 03 Juli 2014 – 08:50 WIB

jpnn.com - PURBALINGGA - Kalangan guru di Kabupaten Purbalingga, dihebohkan dengan surat kiriman dari calon presiden nomor urut 1 Prabowo Subianto.

Pasalnya, tak hanya guru aktif saja yang menerima surat tersebut. Guru yang sudah meninggal dunia pun diketahui mendapatkan kiriman surat tersebut.

BACA JUGA: Usai Sahur, Prabowo Orasi Singgung Komunisme

Bahkan, seorang guru yang sudah meninggal tujuh tahun lalu  masih menerima surat itu. Guru dimaksud yakni Sudjatno, guru mata pelajaran seni budaya di SMPN 1 Bukateja, Purbalingga. Sudjatno meninggal dunia tahun 2007, karena sakit.

Tak hanya itu, dua guru lainnya di SMPN 1 Bukateja yang juga sudah meninggal pada tahun 2013 lalu, yakni Sudjasno, guru Bahasa Inggris dan Erna Novianti, guru IPS, juga menerima surat itu.

BACA JUGA: Hindari Penumpukan Kemacetan, Usulkan Libur Ditambah

Beberapa guru di SMPN 1 Bukateja mengabaikan surat itu. Hal ini terlihat dari setumpuk surat  yang dikirim lewat pos, dan diterima pada Sabtu (28/6) itu dibiarkan teronggok di meja Kepala Tata Usaha.

Pada amplop surat itu bertuliskan, surat pribadi Prabowo Subianto jika berkenan masukan Anda dapat dikirim ke PO BOX 880 JKP 188 atau SMS ke 082114000600.

BACA JUGA: PB NU Minta Stop Polemik Hari Santri

Surat ini juga dilengkapi dengan nama penerima surat yang dituju. Sedangkan, di bagian belakang amplop ada tulisan, harap dilingkari alasan retur kiriman, yakni alamat tidak jelas, penerima tidak dikenal, pindah, meninggal dunia, rumah kosong, ditolak, dan lain-lain.

Surat dari Prabowo itu, belakangan tidak hanya diterima kalangan guru-guru SMP di Purbalingga saja. Namun  guru-guru SD juga banyak  yang menerima. Bahkan, para guru di SDN 2 Sumingkir, Kecamatan Kutasari, sudah melaporkan ke Panwaskab Purbalingga.

Di SDN 2 Semingkir,guru yang menerima surat dari Prabowo, tidak hanya guru yang aktif masih mengajar. Namun yang sudah mutasi ke SD lain, juga terima. Ketua Panwaslu kabupaten Purbalingga, Heru Tri Cahyono yang dihubungi, Selasa (1/7)  mengatakan, pihaknya sudah menerima laporan dari guru-guru SDN 2 Semingkir yang menerima surat itu, juga adanya temuan para guru SMP yang menerima surat itu.

"Ini sudah masuk pelanggaran administasi. Saya akan koordinasikan hal ini dengan Bawaslu Provinsi," ujarnya.

Menurut Heru , surat dukungan terhadap Prabowo ini memenuhi unsur kampanye. Surat itu berisi ajakan memilih dan visi misi capres-cawapres. Padahal, aturan pemilu melarang kampanye memanfaatkan fasilitas pemerintah maupun pendidikan.

"Yang jelas sekolah tidak boleh digunakan untuk kampanye apa pun bentuknya," tegasnya. (tya/bdg)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tidak Ada Toleransi Passing Grade Kelulusan CPNS 2014


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler