Gus Addin Difitnah Cium Tangan Paus Fransiskus, LBH GP Ansor Akan Ambil Langkah Hukum

Minggu, 08 September 2024 – 18:04 WIB
Ketua Lembaga Bantuan Hukum PP GP Ansor Dendy Zuhairil Finsa menuntut pihak-pihak yang membuat dan menyebarkan fitnah Ketua Umum GP Ansor H.Addin Jauharudin mencium tangan Paus Fransiskus untuk minta maaf. Foto: source for jpnn

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Lembaga Bantuan Hukum PP GP Ansor Dendy Zuhairil Finsa menuntut pihak-pihak yang membuat dan menyebarkan fitnah Ketua Umum GP Ansor H.Addin Jauharudin mencium tangan Paus Fransiskus untuk minta maaf.

"Kami beri waktu 1x24 jam setelah pernyataan ini dimuat, jika tidak maka kami akan laporkan ke pihak kepolisian," tegas Dendy dalam keterangan tertulisnya, Minggu 18 September 2024.

BACA JUGA: Gus Addin: Ansor Miliki Energi Besar Hadapi Tantangan Masa Depan

Dendy mengungkapkan beberapa hari ini beredar fitnah di sosial media, dan di grup-grup WhatsApp pengurus masjid di berbagai daerah, yang memfitnah Ketua Umum GP Ansor Addin Jauharudin mencium tangan Paus Fransiskus saat pertemuan di Vatikan, Roma, Italia.

Yang sebenarnya, lanjut Dendy, dalam pertemuan dengan Paus Fransiskus saat itu dari pihak GP Ansor yang hadir adalah Ketua Umum PP GP Ansor Addin Jauharudin, Sekjen Gus Rifki Al Mubarok, Waketum Fajri Al Farobi, Ketua Bidang Inovasi dan Media Syukri Rahmatullah, dan Ketua Bidang BUMA Tomy Darmadi.

BACA JUGA: Jokowi Perkenalkan Prabowo kepada Paus Fransiskus, Psikolog: Simbol Estafet Kepemimpinan

Selain GP Ansor, hadir juga pimpinan organisasi pemuda lintas agama, Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah Dzulfikar Ahmadi Tawalla, Ketua Umum Pemuda Katolik Stefanus Asat Gusma, Ketum GAMKI Sahat Marthin Philips Sinurat, Ketua Umum Peradah Indonesia I Gede Ariawan Ariawan, didampingi sekjen masing-masing.

"Saat itu Ketum GP Ansor bersalaman dalam posisi membungkuk, bukan cium tangan. Karena Paus saat itu menggunakan kursi roda sehingga ketum bersalaman hingga membungkuk, menyesuaikan dan sebagai adat ketimuran anak muda kepada orang tua. Kemudian, yang berada di samping ketum GP Ansor adalah Ketum Pemuda Katolik, yang mencium tangan Paus. Itu hal kewajaran, karena memiliki keimanan yang sama. Jadi jangan diputarbalikkan. Ini sudah menjadi fitnah luar biasa," katanya.

BACA JUGA: Universitas Atma Jaya Siapkan Pohon Doa Sejak Kedatangan Sri Paus Fransiskus

Untuk meluruskan fitnah ini, LBH GP Ansor menuntut permintaan maaf 1x24 jam.

"Jika tidak, maka LBH GP Ansor akan melapor, sekaligus mengerahkan Banser untuk mencari pelaku dan membawanya ke pihak berwajib," tutupnya.(ray/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur & Reporter : Budianto Hutahaean

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler