Gus Ami: Berikan Perlindungan Optimal kepada PMI

Rabu, 02 Juni 2021 – 21:58 WIB
Wakil Ketua DPR Abdul Muhaimin Iskandar. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua DPR RI Abdul Muhaimin Iskandar alias Gus Ami mengatakan pemerintah perlu melakukan koordinasi yang matang terkait rencana kepulangan 7300 pekerja migran Indonesia pada Juni-Juli 2021.

"Sebanyak 7.300 itu jumlah yang sangat banyak, apa pun kondisi mereka, mereka adalah pahlawan-pahlawan devisa. Berikan perlindungan optimal kepada para PMI," kata Gus Ami dalam keterangan tertulisnya, Rabu (2/6).

BACA JUGA: Imbas Kisruh Ganjar - Puan, Elektabilitas Gus AMI Meroket

Seperti diketahui, dalam dua bulan atau Juni-Juli, sebanyak 7.300 PMI direncanakan akan pulang ke tanah air.

Mereka rata-rata adalah PMI yang habis masa kontraknya.

BACA JUGA: Kemnaker Segera Koordinasikan Persiapan Kepulangan 7.300 PMI dari Malaysia

Terkait hal itu, pemerintah perlu melakukan langkah-langkah antisipatif agar para pekerja migran tersebut mendapat perlindungan secara optimal.

Menurut Gus Ami, kolaborasi seluruh stakeholder mutlak diperlukan agar penanganan terhadap PMI bisa optimal, terutama bagi kelompok rentan, yakni orang tua, perempuan, anak-anak, dan mereka yang sakit.

BACA JUGA: 11.350 PMI Sudah Pulang ke Jatim, 59 Orang Masih Positif Covid-19

"Saya kira rencana kepulangan 7.300 PMI harus diantisipasi dengan baik," katanya.

Menurut dia, seluruh anggaran, sumber daya manusia, ketersediaan alat pelindung diri (APD), terkait protokol kesehatan, pembiayaan bagi mereka yang sakit harus dikonsolidasikan dan dikordinasikan antarseluruh stakeholder.

Ketua umum DPP PKB itu menekankan bahwa yang terpenting menghadapi rencana kepulangan PMI tersebut adalah melakukan koordinasi dengan otoritas Malaysia untuk memperoleh data lengkap PMI.

Termasuk yang tak kalah pentingnya berkordinasi dengan pemda-pemda daerah asal PMI.

Langkah-langkah kerja konkret dalam memberikan perlindungan optimal terhadap PMI harus dilakukan, mulai dari soal protokol kesehatan yang harus ketat, pendampingan terhadap PMI, menyelesaikan pengaduan yang mereka sampaikan, serta pada ujungnya pemberdayaan pascamereka sampai daerah tujuan.

Prinsipnya, kata Gus Ami, semua langkah taktis dan strategis harus dilakukan untuk memberikan pelayan optimal.

"Lakukan pendataan yang jelas kepada PMI, koordinasikan dengan dinas terkait, lakukan pemberdayaan melalui program Desa Migran Produktif, dan berikan bantuan pemberdayaan melalui program-program inkubasi bisnis," jelas Gus Ami.

Dia mengimbau guna mengantisipasi hal-hal negatif yang mungkin timbul karena jumlah PMI yang begitu banyak, maka penting untuk memecah titik-titik kepulangan debarkasi.

Menurutnya, tidak boleh terkonsentrasi di satu titik.

Selama ini, misalnya, hanya di Tanjungpinang, harus mulai dipecah.

Selain itu, pemerintah harus menyediakan moda transportasi terutama untuk melakukan penjemputan langsung.

"Buka jalur-jalur kedatangan baru baik laut maupun udara untuk mencegah terjadinya penumpukan di jalur-jalur yang selama ini ada,” pungkas Gus Ami. (*/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler