JAKARTA - Meski telah di PAW (pergantian antar waktu) oleh Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Effendi Choirie mengaku tak kehilangan pasar. Bahkan dia mengklaim sudah dilamar oleh 11 partai politik peserta pemilu, baik dengan tawaran sebagai pengurus maupun calon legislatif.
Politisi yang akrab disapan Gus Choi ini mengaku bersyukur meski dirinya dipecat dari satu partai bernama PKB. Pasalnya setelah di PAW, masih banyak parpol yang meliriknya untuk dijadikan pengurus maupun caleg.
"Setelah itu saya ditawari oleh semua partai yang ada di luar PKB, berarti ada 11 partai. Semua nawari saya dan menelpon saya dan menemui saya, dan saya berterimakasih atas respon mereka," ungkap Gus Choi saat ditemui di sela-sela aksi Majelis Kedaulatan Rakyat Indonesia (MKRI), Jakarta Pusat, Senin (25/3).
Dirinya menyimpulkan, pengurus-pengurus parpol tersebut masih melihatnya bukan sebagai politisi yang menumpuk atau mencari uang di parlemen. Tapi politisi yang dianggap memiliki integritas dan menjaga molaritas dan terus berpihak pada poros rakyat.
"Sehingga mereka melamar saya. Sampai sekarang saya belum menentukan, memilih dan mungkin dalam minggu ini, karena waktunya mendesak. Mereka memang menawari jadi caleg atau pengurus atau juga caleg sekaligus pengurus," terang Gus Choi.
Ditanya apakah hubungaan intensnya saat ini dengan partai berbasis islam atau nasional? Gus Choi mengaku dia masih intens dengan parpol berbasis islam maupun nasionalis.
Namun kalau melihat prospek ke depan, sebagai kader NU, Gus Choi memandang partai Islam masih sulit untuk menjadi partai pemenang pemilu. Hal itu dibuktikan oleh beberapa lembaga survey.
"Sementara Indonesia segera integrasi antara Islamisme dan Nasionaliesme dalam konteks kepentingan nasional. Sehingga, partai nasionalis menjadi pilihan," pungkasnya.(fat/jpnn)
Politisi yang akrab disapan Gus Choi ini mengaku bersyukur meski dirinya dipecat dari satu partai bernama PKB. Pasalnya setelah di PAW, masih banyak parpol yang meliriknya untuk dijadikan pengurus maupun caleg.
"Setelah itu saya ditawari oleh semua partai yang ada di luar PKB, berarti ada 11 partai. Semua nawari saya dan menelpon saya dan menemui saya, dan saya berterimakasih atas respon mereka," ungkap Gus Choi saat ditemui di sela-sela aksi Majelis Kedaulatan Rakyat Indonesia (MKRI), Jakarta Pusat, Senin (25/3).
Dirinya menyimpulkan, pengurus-pengurus parpol tersebut masih melihatnya bukan sebagai politisi yang menumpuk atau mencari uang di parlemen. Tapi politisi yang dianggap memiliki integritas dan menjaga molaritas dan terus berpihak pada poros rakyat.
"Sehingga mereka melamar saya. Sampai sekarang saya belum menentukan, memilih dan mungkin dalam minggu ini, karena waktunya mendesak. Mereka memang menawari jadi caleg atau pengurus atau juga caleg sekaligus pengurus," terang Gus Choi.
Ditanya apakah hubungaan intensnya saat ini dengan partai berbasis islam atau nasional? Gus Choi mengaku dia masih intens dengan parpol berbasis islam maupun nasionalis.
Namun kalau melihat prospek ke depan, sebagai kader NU, Gus Choi memandang partai Islam masih sulit untuk menjadi partai pemenang pemilu. Hal itu dibuktikan oleh beberapa lembaga survey.
"Sementara Indonesia segera integrasi antara Islamisme dan Nasionaliesme dalam konteks kepentingan nasional. Sehingga, partai nasionalis menjadi pilihan," pungkasnya.(fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kuota Perempuan 30 Persen Sulitkan Parpol
Redaktur : Tim Redaksi