Gus Dur Dituduh Zionis Karena Pemikirannya Membingungkan

Minggu, 29 Desember 2013 – 03:49 WIB
Haul Gus Dur. Foto: JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengaku sejak lama mengenal sosok almarhum Abdurrahman Wahid atau yang akrab disapa Gus Dur. Di matanya, Gus Dur merupakan sosok yang jenius dan berdedikasi tinggi terhadap apa yang ditekuninya.

"Saya kenal Gus Dur dari sejak muda, sampai sekarang setengah baya. Sebelum ada bayangan beliau akan jadi presiden. Gus Dur saya anggap jenius, brilian, bisa bicara banyak masalah tanpa teks secara mendalam, orang yang arif dan wise (bijaksana). Itu yang terkesan dari saya," papar Prabowo di acara Haul ke 4 Gus Dur di Ciganjur, Jakarta Selatan, Sabtu (28/12) malam.

BACA JUGA: Pikap Tabrak Truk Gandeng, 18 Tewas

Komitmen mantan Presiden IV itu semakin terlihat saat menjadi penulis kolom di salah satu majalah politik. "Waktu itu saya berpangkat mayor, beliau penulis kolom kalau enggak salah di Majalah Tempo. Dari situ sudah keliatan komitmen beliau terhadap demokrasi, islam yang sejuk, islam yang moderat, islam yang menyatukan semua suku, islam yang menyenangkan. Ini saya lihat kejeniusan beliau," pujinya lagi.

Di balik kejeniusannya, Prabowo juga mengakui bahwa pemikiran Gus Dur acap kali membuatnya bingung dan tak masuk diakal. Bahkan karena itu Gus Dur sampai dituduh macam-macam, seperti anteknya Israel atau Zionis.

BACA JUGA: Gus Dur Pernah Doakan Sutarman Agar Jadi Kapolri

"Padahal maksud Gus Dur adalah semua golongan harus berhubungan baik. Kita kadang-kadang tidak mengerti pemikirannya Gus Dur. Kadang-kadang saya juga bingung, menghadapi pemikiran-pemikiran Gus Dur," beber dia.

Namun saat ini kebingungan itu justru membekas menjadi sebuah kerinduan terhadap sosok suami Shinta Wahid yang langka untuk ditemui.

BACA JUGA: Bersama Mertua, Anas Hadiri Haul Ke-4 Gus Dur

"Baru sekarang pas beliau sudah wafat, kita termasuk saya, merasa sangat kehilangan sosok Gus Dur yang dulu suka menghadirkan kedamaian, tidak hanya pada Islam atau Indonesia saja. Tapi juga untuk seluruh dunia, seluruh golongan," katanya.

Terakhir Prabowo mengajak semua masyarakat untuk mencontoh sifat kearifan serta kebesaran jiwa Gus Dur. Sebab menurutnya, kedua sifat itu sangat dibutuhkan setiap orang, terutama pemimpin bangsa.

Ribuan warga menghadiri peringatan Haul ke-4 wafatnya Abdurrahman Wahid yang diadakan di kediamannya, Jalan Warung Silah, Ciganjur, Jakarta Selatan, Sabtu (28/12) malam.

Mengangkat tema 'Membangun Keikhlasan Bangsa' acara ini berjalan dengan khitmad. Acara yang dimulai sekitar pukul 19.00 WIB ini hingga pukul 22.40 WIB masih berlangsung.

Pihak panitia menyiapkan empat proyektor berukuran sedang yang di pasang di depan halaman rumah, satu di dalam masjid yang tak jauh dari kediaman alm Gusdur, satu di luar masjid dan di belakang halaman.

Sebagian besar dari mereka yang hadir ialah kalangan Nahdliyin dan warga sekitar. Selain itu hadir pula puluhan tokoh nasional dan politisi. Seperti Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama, Kapolri Sutarman, Ketua Perhimpunan Pergerakan Indonesia Anas Urbaningrum, Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tandjung. Untuk mengamankan berlangsungnya acara ini, sebanyak 345 personil dari Polsek Jakarta Selatan dikerahkan serta dibantu oleh 180 anggota Banser GP Ansor Kota Tangerang. (chi/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ke Jogja Ajak Jokowi, Megawati Singgung Regenerasi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler