jpnn.com - YOGYAKARTA - Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri kembali mengajak Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo ke daerah. Kali ini, Megawati mengajak pria yang akrab disapa dengan panggilan Jokowi itu menghadiri acara Reuni Akbar Universitas Sanata Dharma (USD) di kampus Merican, Yogyakarta, Sabtu (28/12).
Saat tampil sebagai pembicara kunci pada seminar kebangsaan di USD yang menjadi salah satu rangkaian acara reuni alumni dan peringatan seabad kelahiran Romo Driyarkara itu Megawati mengatakan, langkahnya mengajak Jokowi hadir di acara tersebut merupakan bagian regenerasi. Namun, Presiden RI kelima itu menegaskan bahwa hal itu bukan berarti mengistimewakan Jokowi, terlebih dalam kaitan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014.
BACA JUGA: Terjadi Penurunan Angka Korban Kecelakaan
Megawati beralasan, dirinya juga sempat mengajak Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo untuk hadir di acara itu. "Sebenarnya saya juga ajak Ganjar, tapi jadwalnya fleksibel. Ini bagian dari regenerasi," ujarnya. "Kebetulan Mas Jokowi akhir pekan pulang ke Solo. Saya hubungi kalau ada waktu ikut saya ke Jogja," ucap Megawati.
Ditambahkannya, langkah superti itu bukan yang pertama. Sebab, Megawati sebelumnya juga pernah mengajak Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini hadir pada sebuah acara di kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Syarief Hidayatullah di Ciputat. "Kemarin di UIN saya undang Bu Risma hadir. Dia cerita soal menata Surabaya," lanjut Megawati.
BACA JUGA: JOB PTJM Bantu Akses Transportasi dan Kesehatan di Pelosok
Karenanya Megawati selalu berkelit saat ditanya tentang sosok yang akan diusung sebagai calon presiden (capres) PDIP pada Pilpres 2014 nanti. Alasannya, keputusan tentang capres PDIP akan diputuskan setelah ada hasil pemilu legilatif.
"Sebagai ketua umum partai saya sudah sangat terang. Sabar saja itu (pengumuman capres setelah pemilu legislatif, red) bukan keputusan saya, tapi rapat kerja nasional di Ancol," kelitnya.
BACA JUGA: PLIK Dievaluasi, Kemenkominfo Bentuk Tim Investigasi
Jokowi pun segendang sepenarian dengan Megawati. Mantan Wali Kota Surakarta itu memilih berkelit saat ditanya soal pencapresan.
Bahkan, saat menjadi pembicara seminar di lokasi yang sama, Jokowi meminta publik tak bertanya soal rekomendasi keempat untuknya dari Megawati. Maksud rekomendasi keempat adalah tanda tangan Megawati selaku Ketua Umum PDIP untuk pilpres nanti.
Sebelumnya, Jokowi mengaku sudah tiga kali mendapat rekomendasi dari Megawati. Rekomendasi pertama dan kedua adalah saat maju pada Pemilihan Wali Kota Solo. Sedangkan rekomendasi ketiga saat Megawati memutuskan mencalonkan Jokowi pada Pemilihan Gubernur DKI. "Jadi jangan tanya soal rekomendasi keempat," ucapnya.(ara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... PAN Genjot Semangat Ribuan Kader
Redaktur : Tim Redaksi