Gus Dur Mengaku Bersih

Ancam Gugat Jusuf Faishal

Kamis, 17 Juli 2008 – 10:40 WIB
JAKARTA - Bara konflik di internal Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) semakin memanas setelah kadernya Jusuf Emir Faishal dinyatakan sebagai tersangka dugaan suap pengalihan lahan di Tanjung Apiapi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)Dua kubu partai bintang sembilan tersebut sama-sama berkilah menerima uang dari suami Hetty Koes Endang itu.
    ’’PKB tidak membela yang salah,’’ tegas Ketua Umum Dewan Syura DPP PKB hasil MLB Parung KH Abdurrahman Wahid saat menggelar jumpa pers di kantor PBNU

BACA JUGA: Calon Investor Blok Natuna Siap Dievaluasi

Bahkan tokoh yang sering disapa Gus Dur itu mengancam bakal balik menggugat Jusuf Faishal jika namanya dikaitkan dengan uang gratifikasi yang diterimanya.
    Gus Dur menambahkan, kehancuran PKB saat ini, disebabkan terlalu mudahnya jajaran elitnya memaafkan kesalahan kadernya
Karena dirinya menegaskan tidak akan memberikan pembelaan kepada Jusuf

BACA JUGA: Theo-Syamsir Bungkam Soal Rapat

’’PKB ini hancur karena kebaikan hati,’’ cetusnya
   
    Presiden RI ke-5 itu memastikan dirinya tidak tahu menahu soal uang yang dikatakan untuk keperluan pengobatan dirinya

BACA JUGA: Dana Rp100 M, Tak Jelas Pertanggungjawabannya

’’Saya ini bersihTerserah orang di sekitar saya kotor,’’ kata Gus Dur.
    Dalam keterangan Jusuf Faisal di KPK disebutkan bahwa sebagian uang gratifikasi telah diserahkan kepada Bendahara Umum DPP PKB hasil MLB Ancol Aris JunaediUang Rp 300 juta tersebut dipergunakan untuk pengobatan Gus DurSejumlah nama petinggi DPP PKB juga disebut Jusuf kecipratan uang gratifikasi.
     Aris Junaedi menegaskan kembali bahwa uang Rp 300 juta tersebut merupakan saldo keuangan Tim Koordinasi Pemenangan Pilkada (TKPP) yang dibentuk mulai 2004Saat itu Yusuf Faishal duduk sebagai bendaharaAris menyatakan, total sisa kas TKPP Rp 900 juta’’Jadi sampai sekarang Pak Jusuf masih utang Rp 600 juta,’’ tandasnya
     Aris juga mengungkapkan bahwa sejumlah elit pimpinan DPP PKB versi MLB Ancol menerima uang dari Jusuf FaishalDia menyebut Muhaimin yang mendapat sekitar Rp 800 juta, Muamir Muin Syam mendapatlan sekitar Rp 1 miliarSelain itu dia menyebut Ida Fauziah yang saat itu menjadi ketua FKB juga menerima uang dari Jusuf.
     Mendengar pernyataan Aris Junaedi, kubu MLB Ancol tidak terimaSore hari kemarin, mereka langsung menggelar jumpa persWakil Sekjen DPP PKB hasil  MLB Ancol Marwan Jakfar menyatakan posisi politik Jusuf Faishal berada di pihak Gus Dur atau MLB Parung’’Pak Jusuf hadir dalam MLB ParungSaat ini beliau masih menjadi salah satu ketua DPP PKB versi Parung,’’ ujarnyaDia juga menyebut bahwa Jusuf adalah salah satu pendukung Muamir Muin Syam salah satu kandidat ketua umum Dewan Tanfidz bersaing dengan Ali Masykur di MLB Parung
     Marwan menambahkan konflik di internal PKB sudah berlangsung sejak dua tahun laluSejak saat itu, lanjutnya, kubu Muhaimin tidak diberikan akses baik secara administrasi dan keuangan di DPP dan fraksi’’Secara de facto Pak Muhaimin sudah dimakzulkan sejak dua tahun lalu,’’ tandasnyaArtinya tidak relevan jika pihaknya dinilai mengetahui kondisi keuangan dan manajemen pengelolaan dana partai.
     Sekjen DPP PKB hasil MLB Ancol Lukman Edy menambahkan selama kepemimpinan Muhaimin, masalah uang diatur sangat tertibUntuk dana-dana yang berjumlah besar semua tercatat dengan baik dan dipertanggungjawabkan asal muasalnyaSelain itu, lanjut Lukman, untuk kegiatan partai, seperti peringatan Harlah, Muhaimin hanya memberi imbauan  kepada anggota FKB di DPR untuk menyumbang’’Selanjutnya yang menerima dananya adalah panitia, bukan Muhaimin,’’ kata Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal itu.
     Kubu MLB Parung juga berang dengan tuduhan Yenny Wahid yang menyebut kubu Muhaimin yang menikmati uang suap dari Jusuf Faishal.  Kuasa Hukum PKB versi Ancol Edi Sidabutar memberi waktu 3 x 24 jam kepada Yenny untuk membuktikan ucapannya tersebut’’Kalau tidak, kita akan menggugat Yenny dengan tuduhan pencemaran nama baik,’’ kata Edi.   (cak/pri/tom)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Komisi I-BIN, Bahas Keamanan Pemilu


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler