Gus Fahrur: Bantuan Kemanusiaan Lebih Berguna daripada Boikot

Rabu, 08 November 2023 – 10:39 WIB
Ketua PBNU KH Ahmad Fahrur Rozi menyampaikan pihaknya akan berupaya mendukung pemerintah untuk menggalang dukungan internasional di PBB agar serangan Israel ke masyarakat Palestina bisa segera dihentikan. Foto source for JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Nahdlatul Ulama (NU) menyerukan kepada masyarakat Indonesia agar lebih baik mendonasikan bantuan kemanusiaan dan melakukan diplomasi internasional di PBB ketimbang melakukan aksi boikot terhadap produk-produk sekutu Israel. 

Ketua PBNU KH Ahmad Fahrur Rozi menyampaikan pihaknya akan berupaya mendukung pemerintah untuk menggalang dukungan internasional di PBB agar serangan Israel di Palestina bisa segera dihentikan. 

BACA JUGA: Heboh Oknum Kemenag Borong Kamar Hotel Jelang Muktamar NU Lampung, Gus Fahrur Angkat Bicara

“Memberikan donasi bantuan kemanusiaan ke Palestina itu yang paling penting kita lakukan, termasuk juga diplomasi internasional di PBB,” kata Kiai Ahmad Fahrur Rozi dalam pernyataannya dikutip Rabu (8/11).

Menurut Gus Fahrur,, semua masyarakat Indonesia bisa mendukung penghentian serangan Israel ke Palestina dengan melakukan sesuai kemampuan, minimal dengan doa. Ketimbang melakukan hal-hal yang justru merugikan masyarakat sendiri, seperti aksi boikot.

BACA JUGA: Penyebar Hoaks Boikot Produk Siap-Siap Saja Kena Sanksi Kemenkominfo

“Semoga doa kita dikabulkan Allah. PBNU secara khusus sudah memerintahkan kepada warganya untuk berdoa qunut nazilah,” tuturnya. 

Dia berharap agar tidak ada pihak mana pun yang justru memanfaatkan konflik Israel-Palestina ini untuk mengadu domba masyarakat. 

BACA JUGA: Begini Cara Inara Rusli Beri Bantuan untuk Masyarakat Palestina

Lakukan cara terbaik untuk mendukung kemerdekaan Palestina. Tidak boleh ada yang mengail di air keruh, memanfaatkan suasana untuk membuat keributan, apalagi terorisme.

“Kita dukung kemerdekaan Palestina dengan cara yang lebih baik,” tambahnya. 

Sebelumnya, mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla (JK) menilai memboikot produk Israel tidak akan ampuh dalam menghentikan agresi Israel di Gaza, Palestina.

Dia menyebut sejauh ini pun tidak ada produk Israel yang masuk secara langsung ke Indonesia. Kalau ada produk Israel yang masuk Indonesia, kata JK, biasanya melewati negara lain. 

JK lantas mendorong persatuan negara-negara di dunia untuk mendesak Israel menghentikan tindakannya ke Gaza. Dia menyebut kekejian Israel di Gaza haruslah dihentikan atas nama kemanusiaan. 

Pakar marketing Yuswohady menilai aksi boikot yang dilakukan masyarakat Indonesia hanya bersifat Fear Of Missing Out (FOMO) yang merupakan rasa takut merasa ‘tertinggal’ karena tidak mengikuti aktivitas tertentu. Nantinya setelah terjadi gencatan senjata oleh Israel dan Palestina, maka rasa FOMO akan menghilang.

“Biasanya FOMO saat ramai bisa jadi efektif. Begitu sudah lewat, maka hype lewat dan lupa, apalagi MCD dan Starbuck brand lama maka ya lewat saja FOMO-nya,” ujarnya.

Menurutnya sebuah perusahaan tidak memiliki ideologi tertentu terhadap aksi apa pun, seperti Bela Palestina. Hal ini berbeda dengan lembaga politik yang memiliki ideologi tertentu. 

Bisnis kata dia, bukan pemain politik. Manajemen biasanya tidak punya ideologi tertentu antiPalestina atau Israel. (esy/jpnn)


Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler