Gus Imin Mengenang Perjuangan Menjadikan May Day Hari Libur Nasional

Senin, 01 Mei 2023 – 16:00 WIB
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar alias Gus Imin. Foto: Ricardo/JPNN

jpnn.com - JAKARTA - Hari Buruh atau May Day yang diperingati setiap 1 Mei selalu istimewa di mata Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar alias Gus Imin.

May Day dijadikan hari libur nasional saat Gus Imin menjabat sebagai Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (2009-2014).

BACA JUGA: Peringatan May Day 2023, Buruh Kecam RUU Kesehatan, Siap Gelar Aksi Besar

"Istimewa. Buat saya buruh itu bukan saja sebagai pekerja, tetapi entitas sosial yang solid dan punya solidaritas tinggi. Itu mengapa saat saya Menaker, berjuang meliburkan May Day untuk buruh," katanya pada Senin (1/5).

May Day ditetapkan sebagai hari libur nasional ‎melalui Keputusan Presiden Nomor 24 Tahun 2013.

BACA JUGA: Gus Imin: Gerakan Desa Wisata Bisa Mendongkrak Potensi Ekonomi Kreatif

Menurut Gus Imin, May Day sebagai hari libur merupakan tanda bahwa buruh menjadi prioritas nasional sekaligus bentuk kehadiran negara di tengah mereka.

"Negara memberikan kehormatan pada buruh, makanya May Day selalu libur sekarang," tuturnya.

BACA JUGA: Hari Buruh, TransJakarta Lakukan Penyesuaian Layanan

Wakil Ketua DPR RI Koordinator bidang Kesejahteraan Rakyat (Korkesra) ini mendorong para buruh untuk memanfaatkan May Day sebaik mungkin dengan aksi-aksi sosial yang bermanfaat.

"Peringatan May Day harus dimanfaatkan dengan aksi-aksi sosial, juga yang tak kalah penting membangun kebersamaan hubungan industrial agar lebih harmonis secara nasional dan menguntungkan semua pihak terkait," kata Gus Imin.

Dia mengapresiasi kesolidan buruh untuk meningkatkan kesejahteraan mereka.

Gus Imin menilai demonstrasi yang digelar para buruh setiap 1 Mei tak lain adalah sebagai wujud soliditas buruh memperjuangkan kesejahteraan bersama.

"Pada dasarnya peringatan 1 Mei boleh saja dilaksanakan tiap tahun, dilaksanakan dengan berbagai variasi. Ada yang syukuran, ada yang demo. Itu sah saja dilakukan, karena memang mereka solid memperjuangkan kesejahteraan bersama," ujarnya. (*/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur & Reporter : Mufthia Ridwan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler