Gus Ipul Berpotensi jadi Calon Tunggal, Usul Terbitkan Perppu

Minggu, 25 Juni 2017 – 05:03 WIB
Wagub Jatim Saifullah Yusuf dan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas dalam acara Pramuka di Banyuwangi. Foto: source for JPNN.com

jpnn.com, SURABAYA - Pilgub Jatim 2018 berpotensi hanya diikuti satu pasangan calon alias calon tunggal. Saifullah Yusuf atau Gus Ipul kemungkinan besar tak punya lawan.

Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Wali Kota telah mengantisipasinya. Pemilihan tetap dilakukan dengan melawan ”bumbung kosong”.

BACA JUGA: Estimasi 6 Paslon di Pilgub Jatim, KPU Siapkan Dana Rp 817 Miliar

Calon tunggal dinyatakan sah terpilih jika mendapatkan lebih dari 50 persen dukungan suara. Meski begitu, di kalangan DPRD Jatim, mulai berkembang wacana agar pasangan calon tunggal langsung ditetapkan DPRD.

Ketua Komisi A DPRD Jatim Freddy Poernomo menyatakan, pilkada tidak harus dilakukan dengan voting atau pemilu.

BACA JUGA: Pilgub Jatim Diprediksi Diikuti Enam Pasangan Calon

Bila hanya ada satu pasangan calon, proses politik yang ditempuh cukup dengan pengesahan di DPRD Jatim. ”Itu sesuai dengan sila keempat Pancasila,” ujar Freddy kemarin (24/6).

Ketua Harian DPD Golkar Jatim itu mengaku sejak beberapa bulan lalu berencana mengajukan judicial review terhadap UU 10/2016.

BACA JUGA: Pendaftaran di Daerah Tutup, Bakal Calon Bisa ke DPP PDIP

Namun, melihat tahapan pilkada serentak yang bakal dimulai Oktober, dia mengurungkan niat tersebut.

Freddy berharap presiden bisa mengeluarkan peraturan pemerintah pengganti undang-undang (perppu) agar pasangan calon tunggal dapat langsung ditetapkan DPRD.

”Bisa diajukan nanti (judicial review, Red). Tapi, sekarang yang memungkinkan itu melalui perppu,” jelasnya.

DPD Golkar Jatim sendiri sejauh ini condong mendukung pencalonan Gus Ipul. DPD tinggal menunggu restu dari pusat. ”Roma-romanya kok ke Gus Ipul nanti,” katanya, lantas tersenyum.

Sebenarnya, ada beberapa nama yang disebut-sebut dapat menjadi rival serius Gus Ipul. Di antaranya, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dan Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa. Meski begitu, keduanya belum mendeklarasikan diri untuk maju.

Dukungan dari PDIP juga sedang dinanti Gus Ipul. Namun, pesaing yang mendaftarkan diri ke DPD PDIP Jatim tidak hanya Gus Ipul.

Ada empat nama lain yang masuk. Yakni, anggota DPRD Jatim Suhandoyo, Bupati Ngawi Budi Sulistyono, anggota DPR Said Abdullah, dan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas.

Mereka belum menentukan sikap akan maju sebagai gubernur atau wakil gubernur. Hanya Ketua DPD PDIP Jatim Kusnadi yang sudah menyatakan siap mendampingi Gus Ipul sebagai cawagub.

Meski pendaftaran ke DPD PDIP telah ditutup, nama Kepala Inspektorat Jatim Nurwiyatno justru muncul.

Anggota Fraksi PDIP DPRD Jatim Giyanto menjelaskan, dukungan terhadap Cak Nur, panggilan Nurwiyanto, cukup beralasan.

Menurut dia, posisi Cak Nur saat ini serupa dengan Gubernur Jatim Soekarwo saat mencalonkan diri dahulu. Keduanya berlatar belakang Persatuan Alumni (PA) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI). Selain itu, sama-sama birokrat.

Giyanto menyatakan, ada kemungkinan Cak Nur didaftarkan melalui PDIP. Kendati pendaftaran sudah tutup, DPD belum membuat usulan final yang akan disampaikan ke DPP. ”Kan pintu DPP masih terbuka,” katanya, lantas tersenyum.

Nurwiyatno membenarkan bahwa dirinya siap mencalonkan diri. ”Ini memang inisiatif teman-teman PA GMNI. Harus ada orang GMNI yang maju,” ujarnya.

Namun, Cak Nur mengaku cukup puas dengan posisi cawagub. ”Targetnya L2 karena L1 sudah banyak,” ujar mantan kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Jatim itu. (sal/deb/c6/pri)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Petahana Masih Terlalu Kuat, Kandidat Lain Mundur Satu per Satu


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler