Gus Jazil Berharap Kemajuan Teknologi 4.0 Bisa Perbaiki Kualitas Hidup

Kamis, 17 Februari 2022 – 21:36 WIB
Wakil Ketua MPR RI Jazilul Fawaid memberikan sambutan pada kegiatan Sosialisasi dan Stadium General Penguatan 4 Pilar Kebangsaan di Era Revolusi Industri 4.0 di Kampus STAI DDI, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan, Kamis (17/2). Foto: Humas MPR RI

jpnn.com, PINRANG - Wakil Ketua MPR Jazilul Fawaid mengatakan, kemajuan teknologi harus berdampak pada perbaikan kehidupan manusia agar lebih berkualitas.

Sebab, kemajuan teknologi memberikan banyak kemudahan. Namun, di sisi lain, teknologi bisa berdampak buruk bagi manusia.

BACA JUGA: Gus Jazil Minta Polisi jangan Bikin Takut Warga Wadas, Bukan Zamannya Lagi

"Sumber keburukan begitu banyak ditemukan di media sosial (medsos). Sumber kepintaran juga ada di medsos. Pornografi juga marak di medsos. Teknologi bisa jadi kekuatan sekaligus daya rusak ketika tidak mampu mengontrol," ujar Gus Jazil, sapaan akrab Jazilul.

Hal itu dikatakannya saat memberikan sambutan pada kegiatan Sosialisasi dan Stadium General Penguatan 4 Pilar Kebangsaan di Era Revolusi Industri 4.0 di Kampus STAI DDI, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan, Kamis (17/2).

BACA JUGA: Soal Temuan Komnas HAM di Wadas, Gus Jazil: Polisi yang Menyalahi Tugas Agar Didisiplinkan

Gus Jazil mencontohkan manfaat positif dari kemajuan teknologi informasi saat ini.

Misalnya, banyak penceramah agama yang menggunakan media sosial YouTube sebagai media dakwah yang cukup efektif.

BACA JUGA: Tinjau Ibu Kota Baru, Gus Jazil Berharap Nusantara Jadi Kekuatan Baru Indonesia

''Saya berharap teman-teman muda mengisi itu. Jadi, saat ini, kiai harus punya channel YouTube untuk berdakwah. Termasuk di bidang perdagangan, penjualan bisa dilakukan online,'' ujarnya.

Banyak kemajuan lewat online. Adanya pandemi Covid-19 mempercepat berkembangnya penggunaan teknologi digital.

''Bahkan, belajar-mengajar kini banyak online. Tutorial apapun ada semua. Ini semua, tool teknologi yang mempermudah hidup," urainya.

Namun, Gus Jazil menekankan agar mudahnya akses teknologi digital harus tetap berpegang teguh pada nilai-nilai Pancasila.

"Ini semangatnya kadang anak-anak ingin serbacepat, termasuk cepat kaya. Tapi, kadang-kadang menyalahi 4 pilar. Hari ini anak-anak suka online game saja. Kelihatannya teknologi makin canggih, tapi ilmu yang dimiliki tidak semakin banyak. Ini tantangan generasi muda.,'' ungkapnya.

Gus Jazil mengatakan, jalan tercepat menuju kemajuan adalah ilmu pengetahuan.

Masa depan bangsa bisa dilihat dari kualitas lembaga pendidikannya seperti kampus, apakah sudah mampu mencetak sumber daya manusia (SDM) yang unggul.

"Saya melihat fasilitas makin canggih, tapi kualitas biasa-biasa saja," ungkapnya.

Menurut dia, bangsa yang maju bisa diukur dengan kemajuan di bidang pendidikan.

"Semangat Reformasi yang menginginkan kemajuan di bidang pendidikan dengan mengalokasikan anggaran pendidikan 20 persen dalam APBN harus terus diingatkan. Kalau di suatu daerah SDM-nya unggul, pasti daerah itu maju. Syarat maju punya keinginan kuat untuk maju. Itu kuncinya ada di pendidikan," katanya. (mrk/jpnn)


Redaktur : Tarmizi Hamdi
Reporter : Tarmizi Hamdi, Tarmizi Hamdi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler