jpnn.com, GRESIK - Wakil Ketua MPR RI Jazilul Fawaid mengingatkan pentingnya peran generasi muda termasuk para santri dalam perjalanan sejarah bangsa, termasuk di era perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Gus Jazil -panggilan Jazilul mengatakan generasi muda sekarang ini semestinya lebih bersemangat dan hebat dalam mengisi kemerdekaan. Apalagi, mereka didukung kecanggihan teknologi digital.
BACA JUGA: Gus Jazil: Saatnya Jokowi Mengundang Presiden Palestina - PM Israel Duduk Bersama
"Namun harus diakui semakin modern zamannya, makin besar dan kompleks tantangan yang harus dihadapi para pemuda. Untuk menjawab itu, Indonesia membutuhkan sumber daya manusia (SDM) unggul yang hanya bisa didapat melalui sistem dan lembaga pendidikan berkualitas," kata Gus Jazil.
Hal itu disampaikannya saat Halal Bihalal Idulfitri 1442 H dan Sosialisasi Empat Pilar MPR di Ponpes Modern Sunanul Muhtadin, Kecamatan Sidayu, Gresik, Jawa Timur, Senin (7/6).
BACA JUGA: Jabatan Presiden 3 Periode, Ferdinand Membayangkan Jokowi, SBY, dan Prabowo di Pilpres
Kegiatan itu dihadiri Ketua Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kecamatan Panceng, Gresik Kiai Muhammad Halim, tokoh masyarakat, tokoh agama, para pengajar, santri dan masyarakat peserta sosialisasi.
Politikus PKB itu mengatakan untuk mencetak para santri atau anak didik menjadi manusia Indonesia unggul, mereka harus dibekali dengan empat ilmu, yakni ilmu itu adalah ilmu etika, matematika, bahasa, dan ilmu logika atau filsafat.
BACA JUGA: AHY Khawatir soal Jabatan Presiden 3 Periode, Pangi Tuding Kelompok di Lingkaran Jokowi
"Jangan sampai anak mendapatkan ilmu pengetahuan yang bagus tetapi minim etika. Ilmu agama adalah salah satu bagian dari ilmu etika yang mengajarkan kepada anak bagaimana cara bergaul dengan Allah SWT dan bagaimana cara bergaul dengan sesama," katanya.
Pada kesempatan itu, Gus Jazil juga mengajak lembaga-lembaga pendidikan baik negeri dan swasta termasuk ponpes agar memasukkan keempat ilmu tersebut ke dalam kurikulum kegiatan belajar mengajarnya, demi masa depan bangsa dan negara. (*/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam