Gus Jazil MPR: Sukseskan Vaksinasi Covid-19 Tahap II, Jangan Percaya Hoaks 

Selasa, 23 Februari 2021 – 14:31 WIB
Wakil Ketua MPR Jazilul Fawaid. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua MPR RI Jazilul Fawaid mendorong masyarakat untuk melakukan vaksinasi Covid-19. Sosok yang karib disapa Gus Jazil ini menegaskan bahwa vaksinasi merupakan cara negara melindungi warganya.

"Jadi percayalah bahwa kebijakan vaksinasi ini adalah kehendak baik dan memang sudah kewajiban negara, maka patut didukung agar warga negara yang memang sudah mendapatkan giliran atau yang sudah masuk tahapan vaksinasi untuk ikut," katanya, Selasa (23/2).

BACA JUGA: Jateng Tertinggi Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19 Tahap Dua

Seperti diketahui, pemerintah menargetkan sebanyak 38.513.446 orang sebagai target prioritas vaksinasi Covid-19 tahap kedua yang dimulai pada Rabu (17/2) lalu.

Vaksinasi tahap kedua ini menyasar para pekerja publik dan warga lanjut usia (lansia) di atas usia 60 tahun.

BACA JUGA: Jazilul Fawaid: Empat Pilar MPR Bukan Soal Pemahaman, Tetapi Praktik Sehari-hari

Pelaksanaan vaksinasi tahap kedua ini dilakukan secara bertahap di tujuh provinsi di Jawa-Bali.

Sayangnya, antusias masyarakat untuk mengikuti vaksinasi masih tergolong rendah. Hal ini tercermin dari hasil survei Indikator Politik Indonesia.

BACA JUGA: Irjen Paulus Waterpauw: Cepat atau Lambat, Anggota Polri Jual Senjata kepada KKB Pasti Ditangkap

Berdasarkan hasil survei yang dirilis pada Minggu (21/2) lalu, sebanyak 41 persen responden tidak bersedia divaksin.

Sementara yang bersedia hanya 15,8 persen.

Dari total responden yang kurang atau tidak bersedia divaksin, 54,2 persen di antaranya punya alasan efek samping vaksin yang belum ditemukan atau tidak aman.

Namun, ada temuan berbeda dari survei yang dilakukan Parameter, yakni kepercayaan masyarakat terhadap vaksin Covid-19 mulai terbangun.

Dari survei yang dilakukan terhadap 1.200 responden dan dirilis pada Senin (22/2), itu sebanyak 55,7 persen responden mengaku yakin terhadap kualitas dan keamanan vaksin Covid-19 Sinovac. Sementara yang belum yakin ada 31,2 persen.

Gus Jazil mengatakan rendahnya ketidakpercayaan masyarakat ini menunjukkan bahwa sosialisasi yang dilakukan masih belum terlalu masif.

Di sisi lain, katanya, belum semua kalangan masyarakat cerdas menerima berbagai berita terkait dengan vaksin.

Oleh sebab itu, lanjut Gus Jazil, peran media, serta para tokoh masyarakat bisa juga memberikan pengaruh positifnya agar ikut vaksinasi.

“Saya pikir di situ karena kalau program vaksinasi ini juga gagal ancaman Covid-19 juga lebih tidak jelas lagi ke depan, dan tampaknya juga lebih tidak terkendali lagi," urainya.

Gus Jazil mengingatkan masyarakat untuk tidak mudah terpengaruh dengan berita-berita bohong atau hoaks yang sengaja diciptakan pihak-pihak tidak bertanggung jawab, untuk tidak percaya terhadap manfaat, dan bahkan menyebut vaksin berbahaya.

"Percayalah bahwa vaksin itu ada dalam rangka penyelamatan warganya,” tegasnya.

Wakil ketua umum DPP PKB itu menegaskan bahwa orang yang mengajak agar tidak ikut vaksin, itu bisa mencelakakan teman, keluarga, dan warga.

“Tidak mungkin pemerintah membuat program yang berbahaya atau menjerumuskan masyarakat dengan vaksinasi dan itu juga anggarannya cukup besar," pungkasnya. (*/jpnn)

 


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler