Gus Menteri Lihat Perkembangan Tol Laut di Bima, Kasih Masukan soal Harga

Sabtu, 07 November 2020 – 16:58 WIB
Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar atau Gus Menteri saat berada di Pelabihan Bima, Sabtu (7/11). Foto: Humas Kemendes PDTT.

jpnn.com, BIMA - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar menyambangi Pelabuhan Bima di sela-sela kunjungannya kerja di Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Sabtu (7/11).

Gus Menteri -panggilan Abdul Halim Iskandar menyambangi Pelabuhan Bima untuk melihat langsung perkembangan Tol Laut yang menjadi salah satu program andalan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

BACA JUGA: Gus Menteri: Petani Garda Terkuat dalam Konstelasi Ekonomi

Di sana, Gus Menteri yang didampingi Nyai Lilik Umi Nashriyah langsung meninjau Container Way di pelabuhan dengan menggunakan Alat Pelindung Diri (APD).

Selama berada di terminal kontainer yang dikelola Pelindo III itu, Gus Menteri melihat langsung fasilitas yang dimiliki dan mengamati alur distribusi barang yang masuk dan keluar.

BACA JUGA: Hadiah Rp 100 Juta Bagi yang Bisa Menangkap Pelaku Politik Uang, Berminat?

Mantan ketua DPRD Jawa Timur itu juga melihat pelabuhan rakyat yang masih jadi bagian Tol Laut tersebut.

Berikutnya, Doktor Honoris Causa dari UNY itu berpindah ke Kantor Syahbandar dan Operasional Pelabuhan (KSOP) guna mengetahui perkembangan program Tol Laut dari Kepala KSOP Ilyas M Natsir.

BACA JUGA: Gus Menteri dan Mensos Juliari Salurkan BST dan BLT Desa di Subang

Ketika itu Ilyas menjelaskan,Pelabuhan Bima tidak hanya melayani penumpang, tetapi juga alur distribusi barang, termasuk hasil pertanian seperti jagung dan bawang.

Pelabuhan itu juga melayani distribusi pengiriman hewan ke sejumlah daerah di Tanah Air.

Ilyas berharap ada penambahan rute Tol Laut hingga ke Timika, karena petani bawang di NTB memasarkan produknya hingga ke wilayah itu.

KSOP Pelabuhan Bima juga berencana menggandeng BUMDes untuk bekerja sama, namun formatnya sedang dimatangkan.

Menanggapi hal itu, Gus Menteri mengatakan bahwa Kemendes PDTT memang telah membangun ekosistem untuk produk-produk hasil pertanian di pedesaan.

Menurutnya, penting juga agar produk-produk pertanian NTB itu dipasarkan ke luar wilayah dengan menggunakan Tol Laut.

Namun, kata Gus Menteri, harga Tol Laut itu harus dievaluasi kembali agar bisa lebih berkembang nantinya.

"Saya pernah kirim barang ke Australia masih lebih murah timbang kirim ke Timika," ungkap Gus Menteri membuat perbandingan.

Hal itu, katanya, disebabkan kapal yang balik dari Australia muatannya tidak kosong. Sedangkan kapal yang kembali dari Timika terkadang tidak mendapat muatan, sehingga itu menjadi beban operasional.

Karena itu, dia mendorong agar potensi yang ada bisa lebih dioptimalkan dengan dukungan semua pihak agar terjadi percepatan.(*/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler