Gus Menteri Targetkan Rembang Lepas Kemiskinan Ekstrem di 2022

Jumat, 17 September 2021 – 19:07 WIB
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar di Pendopo Bupati Rembang, Jumat (17/9/2021). Foto: Kemendes PDTT

jpnn.com, JAKARTA - Keberhasilan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rembang menyelesaikan pendataaan SDGs Desa secara cepat mendapat apresiasi Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT).

Capaian ini diyakini akan mampu membawa Kabupaten Rembang menangani kemiskinan ekstrem dengan cepat.

BACA JUGA: Begini Langkah Strategis Kemenaker Tanggulangi Kemiskinan Ekstrem

“Kami sangat mengapresiasi keberhasilan Pemkab Rembang menyelesaikan pendataan SDGs Desa tercepat se-Indonesia. Capaian ini menunjukkan bahwa Bupati Rembang sangat paham pentingnya data level desa untuk menyelesaikan berbagai permasalahan mendesak yang ada salah satunya terkait kemiskinan ekstrem,” ujar Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar di Pendopo Bupati Rembang, Jumat (17/9/2021).

Gus Menteri, sapaan akrabnya, mengatakan pendataan SDGs Desa yang telah selesai itu akan digunakan sebagai basis data dalam menyelesaikan kemiskinan ekstrem di desa. Dalam data tersebut, semua warga miskin ekstrem di desa akan terdata secara detail.

BACA JUGA: Resesi Terburuk Hantam Asia Selatan, Jutaan Orang Terancam Masuk Jurang Kemiskinan Ekstrem

“Dengan data ini maka penyelesaian permasalahan kemiskinan ekstrem di desa dapat dilakukan dengan benar dan tepat sasaran,” kata Gus Menteri.

Dia mengungkapkan salah satu kendala terbesar dalam menuntaskan kemiskinan ekstrem di level desa adalah tidak adanya data komprehensif. Akibatnya berbagai program dan bantuan untuk pengentasan kemiskinan tidak selalu tepat sasaran. Dengan adanya data SDGs Desa penanganan kemiskinan akan lebih cepat dilakukan.

BACA JUGA: Menteri Nadiem Hentikan Dana BOS, Gus Muhaimin: Batalkan!

“Bapak Presiden Jokowi menargetkan tahun 2024 Indonesia terlepas atau nol persen dari kemiskinan ekstrem. Jika data SDGs telah tersedia maka tidak perlu menunggu tahun 2024. Rembang, misalnya tahun 2022 kita harapkan warga dengan kemiskinan ekstrem sudah semua terentaskan,” ujar dia.

Dalam kesempatan itu, Gus Menteri juga mengapresiasi Kabupaten Rembang yang telah menyalurkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa hingga bulan ke-9.

Menurut dia, keseriusan pemerintah dalam menyalurkan BLT Dana Desa akan sangat membantu menangani permasalahan ekonomi warga akibat pandemi covid-19.

“BLT Rembang sekarang sudah masuk bulan ke-9. Artinya semua yang berhak atas BLT Dana Desa sudah menerima sejak sekarang ini. Padahal, September masih lama,” ujarnya.

Di sisi lain, Bupati Rembang Abdul Hafidz mengatakan SDGs Desa yang dipelopori oleh Gus Menteri ini menjadi terobosan program pembangunan desa yang lebih terarah, terkonsep, dan terukur.

Dia berharap SDGs Desa menjadi pintu bagi percepatan pembangunan desa-desa di Rembang.

“Mudah-mudahan dengan terobosan ini bisa mengungkit kesejahteraan masyarakat dan menjadikan Rembang sebagai daerah berkembang bahkan maju,” ujar Abdul Hafidz.(jpnn)


Redaktur : Friederich
Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler