Gus Muhaimin Berlinang Air Mata, Doakan 8 Santri Syahid

Selasa, 22 Februari 2022 – 21:40 WIB
Wakil Ketua DPR RI Abdul Muhaimin Iskandar (kiri) saat mengunjungi Pondok Pesantren Miftahul Khoirot, Karawang, Jawa Barat, Selasa (22/2/2022). ANTARA/HO-Humas DPR RI.

jpnn.com, KARAWANG - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Abdul Muhaimin Iskandar berlinang air mata saat mendengar kronologis peristiwa kebakaran di Pondok Pesantren Miftahul Khoirot, Desa Manggungjaya, Karawang, Jawa Barat.

Dia pun kemudian mendoakan delapan santri yang menjadi korban kebakaran, syahid.

BACA JUGA: Inilah Penyebab Kebakaran Ponpes yang Menewaskan 8 Santri di Karawang, Tak Disangka

Gus Muhaimin secara khusus datang ke Ponpes Miftahul Khoirot untuk menyampaikan duka cita mendalam.

Selain delapan korban tewas, dua santri lain terluka pada peristiwa kebakaran tersebut.

BACA JUGA: Heboh Wayang Mirip Ustaz Khalid Basalamah di Ponpes Gus Miftah, Fadli Zon Berkata

"Innalillahi wainna ilaihi rajiun. Saya, atas nama keluarga besar Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan pimpinan DPR RI hadir di sini untuk mengucapkan duka cita mendalam untuk para santri yang menjadi korban kebakaran."

"Semoga Allah Swt mengabulkan amal ibadah seluruh korban," ujar Gus Muhaimin dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa (22/2).

BACA JUGA: Polri Bisa Ungkap Terorisme, Pasti Juga Bisa Ungkap Aktor Pengeroyok Ketum KNPI

Muhaimin juga mendoakan para santri yang menjadi korban, meninggal dalam keadaan syahid.

Menurutnya, para santri meninggal secara syahid karena sedang mencari ilmu di ponpes, yang juga dikenal sebagai lembaga tahfidzul Qu’ran atau tempat belajar menghafal Al-Qur'an.

"Doakan adik-adik santri ini amal ibadahnya diterima di sisi Allah dan menjadi mulia."

"Insyaallah, mereka syahid. Adik-adik santri wafat saat mencari ilmu dan menghafal Al-Qur'an. Insyaallah syahid, amin," katanya.

Suasana mengharukan terlihat jelas dalam kesempatan tersebut.

Gus Muhaimin tampak berlinang air mata saat mendengar kronologi kejadian dari Pengasuh Pondok Pesantren Miftahul Khoirot Kiai Agus Muhtadi, soal situasi awal saat musibah terjadi.

Muhaimin juga sempat melihat asrama santri yang terbakar sembari mendengarkan kesaksian Kiai Agus ketika musibah kebakaran terjadi.

"Tiada kata-kata yang bisa kami ucapkan, kecuali terima kasih atas kehadirannya Cak Imin bersama rombongan."

"Jazakumullah ahsanal jaza, semoga doa bersama ini diterima oleh Allah," ujarnya.

Kebakaran di Pondok Pesantren Miftahul Khoirot terjadi Senin (21/2) pukul 14.15 WIB.

Saat itu, sebagian besar santri yang masih duduk di sekolah dasar sedang tidur di kamar asrama.

Tiba-tiba terdengar teriakan kebakaran dari dalam pondok pesantren, sehingga sebagian penghuni pesantren berlarian keluar.(Antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler