jpnn.com - Dua pekan terakhir, muncul semacam ”demam” dukungan kepada Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Dr. H. Abdul Muhaimin Iskandar, M.Si untuk maju pada Pemilihan Presiden 2024.
Hampir setiap hari ada deklarasi dukungan untuk politikus yang dikenal dengan sapaan Gus Muhaimin itu.
BACA JUGA: Gus Muhaimin Berharap Presiden Jokowi Segera Lantik Komisioner KPU-Bawaslu Terpilih
Dukungan bagi Gus Muhaimin di antaranya datang dari berbagai kelompok masyarakat, termasuk mereka yang terafiliasi dengan NU. Di antaranya kelompok yang menamakan diri Fatayat Malang Raya, warga muda NU Surabaya, pemuda kreatif Bojonegoro, guru ngaji se-Jombang, guru perempuan NU Malang, warga NU Mojokerto, Nahdliyin Sidoarjo, Perajin UMKM Sidoarjo, hingga tokoh masyarakat Ternate.
Belakangan muncul lagi Komunitas masyarakat yang tergabung dalam Komunitas Pekerja Kreatif Yogyakarta. Melalui kegiatan flashmob mereka menyatakan dukungannya kepada Gus Muhaimin untuk maju pada perhelatan Pilpres tahun 2024.
BACA JUGA: Survei Terbaru, Gus Muhaimin Capres Terfavorit Pilihan Nahdliyin
Hampir semua pendukung menunjukkan aspek kepemimpinan yang sama pada diri Gus Muhaimin.
Seperti dirinci Aris Soes selaku koordinator kegiatan flashmob Yogyakarta, Gus Muhaimin, sangat cocok menjadi presiden 2024 karena dinilai mempunyai jiwa muda, energik, dan visioner.
BACA JUGA: Menag Usul Biaya Haji Naik, Gus Muhaimin Minta Hal Ini ke Komisi VIII
Gus Muhaimin adalah pemimpin yang cerdas, kreatif, muda, energik, mampu mengorkestrai sumber daya, mengayomi semua golongan.
Gus Muhaimin, layak sebagai presiden 2024 karena memiliki perhatian tinggi kepada berbagai komunitas termasuk pekerja kreatif,
Ia juga menilai bahwa sosok Gus Muhaimin dekat dengan kaum muda masuk ke hati anak-anak muda perkotaan. Deklarasi dalam format flashmob di kota Yogya ini juga untuk menunjukkan Gus Muhaimin telah masuk ke hati anak-anak muda kreatif di berbagai kota di Indonesia dan menjadi kekuatan penting baginya sebagai calon presiden 2024.
Dukungan juga datang dari Ketua harian Federasi Serikat Buruh Krakatau Steel (FSBKS) Ujang Sundari, karena selama ini Gus Muhaimin telah banyak menunjukkan perhatian kepada buruh, dan harapannya agar Gus Muhaimin lebih memperhatikan kesejahteraan para buruh ke depannya.
Transformasi Politik
Pemunculan nama Gus Muhaimin adalah konsekuensi logis ketika partai massa bertransformasi jadi partai personalis. Mengikuti Kostadinova dan Levitt, (Yunarto, Kompas 23 Juni 2021) dalam konteks kepemimpinan, PKB adalah partai personalis yang tidak bertumpuh pada karisma pemimpin tetapi lebih pada ketrampilan politik Muhaimin dalam menancapkan pengaruhnya di PKB.
Kita akui bahwa transformasi internal memberi hasil nyata dalam berbagai kontestasi electoral. Dalam skala nasional, PKB mampu menduduki posisi keempat dalam perolehan kursi di DPR RI.
Peran PKB dalam suksesi kepemimpinan nasional pun terasa penting dan nyata. Sedangkan di tingkat daerah baik propinsi maupun kabupaten, PKB tidak hanya menyumbangkan kursi di lembaga legislative tetapi juga berperan memenangkan kontestasi Pilkada baik Gubernur dan Bupati untuk sejumlah besar provinsi dan kabupaten di Indonesia.
Dengan prestasi nyata sebagaimana tergambar di atas, maka PKB sebagai wadah kaderisasi kepemimpinan dengan sendirinya teruji. Sangat wajar jika PKB didorong untuk dapat mendudukkan kader-kader terbaiknya pada strata kepemimpinan nasional yang memiliki kualitas kepemimpinan dan integritas moral yang teruji pula.
Gus Muhaimin secara pribadi memiliki hampir semua prasyarat politik untuk menjadi Calon presiden. Ia seorang organisator tulen. Dirinya dan kepemimpinannya terbentuk dari organisasi kemahasiswaan. Tempaan, didikan, dan binaan yang dilalui telah menjadikan dirinya memiliki pengalaman kepemimpinan, dihormati, dan disegani kawan maupun lawan politik.
Dalam usia yang masih sangat muda Gus Muhaimin telah memangku jabatan sebagai wakil Ketua DPR/MPR, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Pimpinan MPR RI, yang memberi kematangan pengalaman kepemimpinan pada level kenegaraan.
Dari segi pribadi Gus Muhaimin ada dalam garis keturunan “darah biru”. Dengan status sosial demikian, Gus mampu menghimpun, menggerakkan semua kekuatan kaum Nahdliyin untuk menjadi sebuah kekuatan potensial bagi sebuah perubahan.
Visi Gus Muhaimin dalam pembangunan bangsa Indonesia ke depan tidak perlu diragukan. Gus Muhaimin adalah anak Ideologis Gus Dur yang tetap dan terus mengembangkan nasionalisme dalam keberagaman Indonesia. Sehingga Gus Muhaimin sering mendapatkan sapaan sebagai Gus Dur Muda; Bangsa Indonesia menurut Gus Muhaimin harus mampu menyatukan kerakyatan dan kebangsaan dengan keimanan dan keislaman.
Atas prinsip itu, Gus Muhaimin merumuskan “Sudurisme”. Dengan konsep sudurisme Gus Muhaimin seolah ingin mengatakan; Kita ini bangsa yang religius, tetapi di saat yang sama juga sangat cinta Tanah Air. Tiada makna lain dari Sudurisme selain nasionalisme religius yang menjadi simbol dari sikap dan kecintaanya terhadap NKRI.
Gus Muhaimin adalah warga NU dan oleh karena itu adalah bagian tak terpisahkan dari kaum Nahdliyin. Status sosial dan keagamaan ini menempatkan Gus Muhaimin sebagai seorang politisi yang dipercaya memegang teguh nilai-nilai Islami Amar Ma’ruf nahi mungkar, kokoh dan teguh pada nilai-nilai Pancasila dan ke-Indonesiaan, demokratis dan teguh pada nasionalisme Indonesia. Kepercayaan demikian adalah modal sosial sangat berharga yang mesti dikapitalisasi dalam kerangka memperkuat dukungan politik.
Prestasi Gus Muhaimin selama menjadi Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi yang gigih memperjuangkan keamanan dan keselamatan tenaga kerja (TKI), memberlakukan moratorium pengiriman TKI ke luar negeri adalah prestasi nyata yang patut dibanggakan.
Dari perjalanan politiknya selama ini, Gus Muhaimin telah memiliki modal sosial yang besar. Secara pribadi maupun perjalanan kepemimpinannya dibangun bersama masyarakat. Dengan demikian kepercayaan masyarakat akan kepemimpinannya menjadi modal dasar untuk dikembangkan dalam strata kepemimpinan yang lebih tinggi.
Sebagai Ketua Umum Partai Politik dengan raihan suara nomor 4 nasional, Gus Muhaimin memiliki modal politik yang besar dan menjadi daya tarik partai-partai lain. Kepiawaianya dalam membawa masuk Jusuf Kalla, Ma’ruf Amin yang adalah tokoh-tokoh NU ke atas panggung politik nasional menjadi sebuah prestasi yang tidak bisa diabaikan.
Kita mengenal Gus Muhaimin tidak hanya sebagai seorang politisi dengan trackrecord yang “moncreng” dengan jabatan-jabatan bergengsi pada level kenegaraan. Gus Muhaimin juga adalah pemikir kebangsaan yang terus-menerus menghidupkan gagasan tentang Ideologi, Politik Kesejahteraan Sosial, kesetaraan gender, moderasi keagamaan dan lainnya dalam panggung politik kenegaraan.
Bagi Gus Muhaimin, demokrasi adalah sarana dan bukan tujuan. Melalui demokrasi, semua hak hidup harus mendapat tempat. Demokrasi tidak akan tergerus jika persamaan dan kesederajatan tetap terwujud dan terawat.
Pandangan dan perjuangannya tentang demokrasi, mengantar Gus Muhaimin untuk bergabung dengan Centrist Democrat International (CDI. Dan atas prestasinya dalam membangun toleransi dan demokrasi di Indonesia, Gus Muhaimin dipercayakan untuk menduduki jabatan sebagai Wakil Presiden CDI.
PKB Siap Melangkah
Dari segi usia, Gus Muhaimin menjadi icon generasi milenial yang merindukan hadirnya generasi muda ke panggung politik dengan prestasi nyata dan kreativitas yang tak terbatas. Dengan demikian, figure Gus Muhaimin sebagai calon presiden akan mendapat respons positif dari kaum milenial yang menghendaki perubahan dan pembaharuan.
Sebagai respons atas aspirasi kelompok milenial yang terus menggema, fungsi media social sudah saatnya dimanfaatkan secara optimal. Media sosial berperan besar dalam meningkatkan popularitas, dan itu hampir paralel dengan elektabilitas. Pemanfaatan media tidak hanya sebagai penyebar content kampanye tetapi juga mencakup analisis berita, pembentukan opini, yang memungkinkan kita bisa menjawab setiap hal yang diinginkan masyarakat.
Pengembangan oganisasi dan Pembagian Peran di daerah. Siapa melakukan apa. PKB secara struktural dengan tugas dan fungsinya terus menunaikan tugas dan fungsi itu sesuai amanah yang diberikan. Organisasi non-partai (sukarelawan) harus terus mengembangkan program kerja sesuai dengan program yang direncanakan.
Perumusan content kampanye media. Kontent media kampanye tergantung isu. Boleh seragam secara nasional, boleh juga dirumuskan secara kontekstual. Dalam situasi kehidupan social yang penuh dengan bayangan radikalisme, terorisme seperti sekarang ini, masyarakat non-muslim membutuhkan jaminan perlindungan. Jaminan tidak harus bersifat verbal. Kunjungan Gus Muhaimin ke Seminari, biara Katolik akan atau komunitas Kristen (gereja-gereja) selalu dipahami sebagai jaminan bagi terpeliharanya toleransi kehidupan keagamaan.
Meningkatkan kolaborasi PKB-NU dalam merespons berbagai tindakan radikal dengan kegiatan semisal dialog antar umat beragama menggunakan momentum perayaan keagamaan atau kolaborasi dalam bentuk lain yang dirumuskan sebagai kerangka kerja Tim kerja nasinal.
Melakukan intersep melalui program pemerintah. Penetrasi pengenalan figur ke desa-desa dapat pula dilakukan melalui program yang dilakukan oleh sukarelawan di luar struktur partai. Salah satu potensi bantuan yang dapat dikonsolidasi secara baik untuk meningkatkan daya dorong dalam kompetisi Pilpres adalah kolaborasi dengan calon-calon kepala Daerah yang direstui untuk masuk melalui pintu PKB.
Formula tentang kolaborasi calon kepala daerah dengan PKB harus jelas dan transparan sehingga bentuk kontribusi dapat diukur dalam event politik yang dihadapi.
Sebagai sebuah partai politik, PKB telah memberikan tawaran terbaik kepada masyarakat Indonesia untuk maju bersama Gus Muhaimin.
Tawaran terbaik ini akan menjadi keputusan terbaik jika kita masyarakat Indonesia memiliki tekad yang sama untuk maju, berjuang dan menang.(***)
Redaktur & Reporter : Friederich