jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua DPR RI Muhaimin Iskandar atau Gus Muhaimin memahami rencana kenaikan biaya haji yang diusulkan Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas menjadi Rp 45.053.368 per jemaah.
Sebelumnya, biaya haji hanya sebesar Rp 31,45 juta hingga Rp 38,35 juta per jemaah pada 2020. Kemudian naik pada 2021 menjadi Rp 44,3 juta.
BACA JUGA: Menag Yaqut: Indonesia Belum Diundang Arab Saudi untuk Bahas Haji 2022
"Asumsi kenaikan biaya ibadah haji karena Covid-19, pandemi," kata Gus Muhaimin ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (18/2).
Namun, Gus Muhaimin mengaku sudah meminta Komisi VIII yang bermitra dengan Kementerian Agama (Kemenag) RI untuk mengecek tentang kenaikan biaya haji.
BACA JUGA: Wahai Haji Isam dan Mumin Ali, Simak Peringatan KPK Ini
Ketum PKB itu tidak ingin biaya kenaikan biaya haji pada tahun ini di luar yang menjadi kebutuhan penyelenggaraan ibadah bagi muslimin tersebut.
"Oleh karena itu, saya minta kepada komisi VII untuk cek ulang," beber Gus Muhaimin.
BACA JUGA: Haji Ramli MS Tegaskan TNI Memberi Rasa Aman dan Nyaman Bagi Masyarakat di Aceh Barat
Dirinya hanya ingin memastikan kenaikan biaya haji masuk akal bagi calon jemaah. Terlebih lagi, dalam situasi sulit serbasulit akibat pandemi Covid-19.
"Kalau ada kenaikan harus rasional," tutur Gus Muhaimin.
Menag Yaqut Cholil Qoumas sebelumnya mengusulkan biaya perjalanan ibadah haji (BPIH) reguler 1443 Hijriah atau tahun 2022 sebesar Rp 45.053.368.
Usulan tersebut disampaikan Yaqut saat rapat kerja bersama Komisi VIII DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Rabu (16/2).
"Usulan biaya penyelenggaraan ibadah haji tahun 1443 Hijriah/2022 Masehi sebesar Rp45.053.368 per jamaah," kata Gus Yaqut sapaan akrabnya, Rabu. (ast/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Redaktur : Elvi Robia
Reporter : Aristo Setiawan