jpnn.com, SURABAYA - Wakil Ketua DPR Abdul Muhaimin Iskandar mengingatkan perang Rusia dan Ukraina bisa menjadi ancaman serius terhadap perekonomian Indonesia.
Salah satu contoh nyata dampak dari perang tersebut mengakibatkan harga minyak dunia melonjak, sehingga pemerintah terpaksa harus membakar triliunan rupiah untuk menambah subsidi bahan bakar minyak (BBM).
Dia menyebutkan setiap bulannya pemerintah 'membakar' APBN dengan mensubsidi BBM sekitar Rp 25-27 triliun
BACA JUGA: Twitter Mulai Membatasi Konten Hoaks Soal Konflik Ukraina
"Ini mengkhawatirkan ekonomi kita,” ujar Gus Muhaimin di acara 'Doa Bersama Ulama dan Habaib untuk Perdamaian Dunia Halalbihalal Bersama Gus Muhaimin' di Gedung Dyandra Convention Center, Surabaya, Jawa Timur, Minggu (22/5).
Gus Muhaimin mengatakan hingga saat ini belum ada tanda-tanda perang Rusia-Ukraina bakal berhenti.
Hal yang lebih mengkhawatirkan lagi jika perang menjalar ke negara lain.
BACA JUGA: Puan: RAPBN 2023 Dirancang Untuk Percepat Pemulihan Ekonomi
”Oleh karena itu, upaya diplomasi, upaya perdamaian harus kita tempuh dengan sungguh-sungguh melalui jalur pemerintah. Diplomasi kita ingin menggunakan jalur umat Islam, dan ada ribuan masjid di sana,” kata pimpinan DPR bidang Korkesra itu.
Dia berharap umat Islam di kedua negara hendaknya bahu membahu dan melobi pemerintah masing-masing untuk segera menghentikan perang yang menimbulkan berbagai kerusakan dan keselamatan manusia.
"Mari seluruh umat Islam di Rusia dan Ukraina merayu pemerintah masing-masing untuk duduk bersama mengatasi dan menghentikan perang ini, dan mengambil jalan terbaik,” saran Gus Muhaimin.
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini mengajak para ulama dan habaib di Indonesia untuk melakukan ikhtiar doa bersama dan mendorong umat Islam Indonesia untuk berperan dengan proaktif mengatasi perang dan mendorong perdamaian.
BACA JUGA: Lily Wahid Wafat, Gus Muhaimin Instruksikan Kader PKB Salat Gaib dan Tahlil
”Kita berdoa bersama, mendoakan seluruh bangsa-bangsa di dunia agar segera menghentikan perang, sekaligus mendorong perdamaian. Sepulang dari sini, para kiai, ulama, habaib berdoa di tempat masing-masing, menggerakkan kekuatan langit untuk bisa menghentikan perang,” serunya.
Di sisi lain, Gus Muhaimin mengaku sangat bersyukur bisa melakukan halalbihalal bersama ribuan ulama dan habaib setelah pandemi Covid-19 yang sudah berlangsung lebih dari dua tahun ini.
”Kita bersyukur pandemi berakhir, insyaallah akan menjadi endemi dan kita bersama-sama halalbihalal, mensyukuri keadaan yang dua tahun belakangan tidak bisa kita lakukan,” katanya.
Acara doa bersama dan halalbihalal tersebut dihadiri ribuan ulama dan habaib dari berbagai daerah di Jawa Timur dan sebagian Jawa Tengah.
Hadir Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur KH Marzuki Mustamar, Pengasuh Ponpes Progresif Bumi Sholawat Tulangan Sidoarjo KH Agoes Ali Masyhuri, Pengasuh Ponpes Alfadlu Walfadlilah Kaliwungu Kendal KH Dimyati Rois.
Turut hadir juga KH Abdullah Kafabihi Mahrus Lirboyo, mantan Ketua PWNU Jatim Prof KH Ali Maschan Moesa, KH Abdurrohman Al-Kautsar (Gus Kautsar) Ploso, KH Salam Sohib, Habib Alwi bin Idrus Baagil Sampang, Habib Ali Zaenal Bondowoso, KH. Muhammad Yusuf Chudlori (Gus Yusuf) Ponpes API Tegalrejo, dan sejumlah ulama dari berbagai daerah lainnya di Jawa Timur dan Jawa Tengah.
Hadir pula sejumlah habaib antara lain Pimpinan Majelis Riyadlul Jannah Malang Habib Abdurrahman Baraqbah, Habib Ridho Bafaqih Pasuruan, Habib Zaenal Abidin Bil Faqih Pasuruan, dan Habib Umar Al Hamid Bangkalan. (mrk/jpnn)
Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi