Gus Muwafiq: Raden Rahmat Sebagai Guru Kebangsaan dan Peradaban Nusantara

Minggu, 06 Agustus 2023 – 12:14 WIB
Gus Muwafiq menjadi pemateri dalam pengajian kebangsaan di Masjid Al Akbar Kota Surabaya, Sabtu (5/8/2023). Foto:

jpnn.com, JAKARTA - Gus Muwafiq menjadi pemateri dalam pengajian kebangsaan di Masjid Al Akbar Kota Surabaya, Sabtu (5/8/2023).

Pengajian yang digagas promotor nasional Edy Torana ini dalam rangka memperingati Tahun Baru Islam 1 Muharram 1445 Hijriyah dan syukuran Kemerdekaan RI ke 78 Tahun, Praktisi Hukum Muslim Indonesia (PHMI).

BACA JUGA: Waasintel KSAD Gelar Dialog Interaktif Wawasan Kebangsaan di Kupang

Acara yang didukung Andalus Travel Hajj & Umrah Service ini bertemakan Ngaji Kebangsaan Gus Munafiq. Tepat pukul 08.00 WIB di Ruang Utama Masjid Nasional Al Akbar, Gus Muwafiq berceramah tentang Peradaban Islam dan Kebangsaan Nusantara di depan 12 ribu jemaah yang hadir.

BACA JUGA: Waasintel KSAD Dorong Pemantapan Wawasan Kebangsaan Demi Mencegah Konflik Sosial

Gus Muwafiq menjadi pemateri dalam pengajian kebangsaan di Masjid Al Akbar Kota Surabaya, Sabtu (5/8/2023). Foto: Dokumentasi pribadi

Gus Muwafiq mengatakan dalam ceramahnya pusat peradaban Islam dan Kebangsaan Nusantara dimulai dari Kota Surabaya.

BACA JUGA: Mayjen Farid Makruf: Babinsa Inspiratif Ujung Tombak TNI-AD

Tokoh, guru atau sosok inspiratifnya adalah Raden Rahmat atau Sunan Ampel yang dinobatkan sebagai Walisongo.

“Banyak murid-murid Sunan Ampel Surabaya yang menyebar ke seluruh Indonesia dan mengajarkan wawasan kebangsaan yang pluralis. Para murid Sunan Ampel banyak yang mendirikan kerajaan kesultanan Islam di Nusantara,” kata Gus Muwafiq.

Kiai asal Sleman Yogyakarta ini menjelaskan sosok wali-wali dalam perkembangan Islam di Indonesia mampu mengartikulasikan pemahaman budaya lokal.

Oleh karena itu, para wali-wali dalam dakwahnya ini mampu menghubungkan dakwah Islam dan peradaban budaya Nusantara khususnya di Jawa.

“Yang datang berdakwah dan mensyiarkan Islam di Nusantara adalah para wali-wali, bukan pedagang, bukan ahli militer, ahli ekonomi, ahli kelautan dan pertanian. Akan tetapi para wali-wali ahli agama dan ketuhanan. Sehingga secara level kasta Jawa, para wali-wali tersebut bisa diterima dan mampu menyebarkan Islam di Nusantara," kata Gus Muwafiq.

Sementara itu, Edy Torana selaku Ketua Umum Praktisi Hukum Muslim Indonesia (PHMI) mengatakan gagasan acara Pengajian Akbar yang menghadirkan Gus Muwafiq ini bertujuan untuk meningkatkan wawasan kebangsaan.

Sebab, kata Edy, dalam waktu dekat pada 17 Agustus 2023 adalah HUT ke-78 RI sehingga wawasan kebangsaan perlu digelorakan.

"Pengajian ini kita rekam dan kita sebarkan ke seluruh Indonesia lewat YouTube dan Sosial Media lainnya. Tentu lewat wawasan kebangsaan, khususnya tentang peradaban Islam di Nusantara bisa ini dipahami para generasi muda Milenial dan Gen Z," ujar Ketua Umum DPP Relawan Erick Thohir (ETOR) ini.

Edy Torana selaku sosok pengacara, pengusaha dan promotor nasional ini juga menjelaskan, pada Pengajian Akbar dibagikan Doorprize Umroh Gratis untuk 2 Orang. 1 hadiah umroh dari Edy Torana dan 1 hadiah umroh lagi dari ANDALUS Hajj & Umrah Service.

“Event Pengajian Akbar di Masjid Al Akbar ini akan terus kita gelar dalam beberapa waktu ke depan agar kita terus peduli pada agama dan bangsa. Oleh karena itu, saya selaku Promotor dan Producers tidak hanya bergerak di acara musik dan seni, namun juga dakwah dan agama," pungkas Edy Torana. (fri/jpnn)


Redaktur & Reporter : Friederich Batari

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler