jpnn.com, SOLO - Ulama kondang asal Yogyakarta KH Ahmad Muwafiq mengomentari puisi doa yang dibacakan Neno Warisman saat Malam Munajat 212 di Monas pada 21 Februari lalu. Kiai nyentrik yang beken dengan panggilan Gus Muwafiq itu menganggap puisi Neno yang dianggap mengancam Tuhan merupakan buah ketidaktahuan.
Sebagaimana pemberitaan JawaPos.Com, Gus Muwafiq menilai puisi Neno tidak mencerminkan kondisi sebenarnya. Sebab, puisi yang dibacakan mantan pesinetron itu adalah doa Perang Badar di zaman Rasulullah. Baca juga: Heran Puisi Neno di Munajat 212, Buya Syafii: Masa, Tuhan Diajak Pemilu?
BACA JUGA: Ketua DPR: Stabilitas Terjaga, Teruslah Bergembira Menyongsong Pilpres - Pileg
"Itu bukan mengancam Tuhan, tetapi dia tidak ngerti saja. Itu doa Perang Badar, ketika menghadapi orang-orang yang melawan Rasulullah," ujar Gus Muwafiq usai menyampaikan tausiah pada acara Kenduri Nusantara 2019 di Benteng Vastenburg, Solo, Minggu (3/3).
Karena itu Gus Muwafiq menganggap puisi doa Neno dalam Malam Munajat 212 tidak pas. Alasannya, pemilu bukan Perang Badar.
BACA JUGA: Bela Neno Warisman, Fadli Zon Minta Buya Syafii Belajar Sastra
"Kalau dipakai sekarang kan jadinya aneh," ucap ulama berambut gondrong itu. Berita terkait: Kiai Ma'ruf Sebut Buya Syafii Sangat Marah dengan Puisi Neno Warisman
Gus Muwafiq juga menilai puisi Neno mencerminkan sikap pesimistis. Sebab, isinya justru ketakutan jika calon yang didukung Neno kalah di pemilu maka tak akan lagi orang menyembah Allah.
BACA JUGA: Klaim Punya Metode Lebih Akurat dari Survei, Rizal Ramli Yakin Jokowi Bakal Kalah
"Kalimat-kalimat (pesimistis) seharusnya dihindari, Indonesia harus optimistis. Jangan pesimistis, Indonesia akan maju," ucapnya.(jpc/jpg)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Maruf Amin Jernihkan Kasus Emak-Emak di Karawang
Redaktur & Reporter : Antoni