Gus Nur Sudah di Tangan Polisi, Semoga Warga NU Tak Emosi Lagi

Sabtu, 24 Oktober 2020 – 19:29 WIB
Sekjen PP ISNU M Kholid Syeirazi. Foto: dok pribadi

jpnn.com, JAKARTA - Penangkapan penceramah kontroversial Nur Sugi Raharja oleh kepolisian diapresiasi oleh banyak kalangan.

Sekjen Pimpinan Pusat Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (PP ISNU) M Kholid Syeirazi menyambut baik langkah Polri menangkap Sugi, demi penegakan hukum dan memberikan efek jera.

BACA JUGA: Polisi Sita Barang Bukti Saat Menangkap Gus Nur, Ada Beginian

Sugi diketahui menyampaikan pernyataan yang dianggap sangat menghina NU dan para pimpinan NU.

Pernyataan itu disampaikan dalam sebuah video wawancara dengan Refly Harun di YouTube.

BACA JUGA: Lakpesdam PBNU Belum Puas Gus Nur Ditangkap, Refly Harun juga Harus Diciduk

Sejatinya, sosok Sugi bukan sekali ini saja melontarkan provokasi kebencian terhadap NU.

Sebelumnya, pada 2019 lalu dia sudah pernah divonis setahun enam bulan hukuman usai mengunggah vlog berjudul Generasi Muda NU Penjilat.

BACA JUGA: Pak Guru Terpaksa Ceraikan Istri yang Selingkuh dengan Tetangga Seorang Pengusaha

Namun demikian, dia tak ditahan di hotel prodeo karena hakim menyebut dalam vonisnya dia tak perlu ditahan.

Kholid menjelaskan, penangkapan Nur Sugi ini bisa meredakan kemarahan warga NU dan memberi efek jera kepada para penghasut.

"Secara subjektif saya ingin orang seperti Sugi ini ditahan biar kapok. Secara objektif, kamk serahkan kepada penegak hukum untuk menghukum Sugi seadil-adilnya," ujarnya.

Kholid berharap Polri juga menjerat pihak-pihak yang memberikan fasilitas sehingga ujaran kebencian terjadi. Ini bisa dilakukan kepada produsen konten dan pemilik akun.

"Agar mimbar kebebasan tidak dibajak oleh para penghasut dan penebar kebencian," tuturnya.

Saat disinggung anggapan kriminalisasi ulama, Kholid pun membantahnya.

Bagi dia, penangkapan Sugi bukan bentuk kriminalisasi ulama, karena berdasarkan kualifikasi ilmu maupun akhlak, Sugi sama sekali tidak memenuhi standar keulamaan.

"Penangkapan Sugi jangan dipelintir dengan narasi antiIslam atau ulama, karena cara Islam dan ulama terlalu mulia dikaitkan dengan perilaku Sugi," tandasnya. (dkk/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!


Redaktur & Reporter : Muhammad Amjad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler