jpnn.com - JAKARTA - Pengasuh Mambaul Maarif Denanyar Jombang KH Abdussalam Shohib atau Gus Salam mengingatkan bahwa Musyawarah Luar Biasa Nahdlatul Ulama (MLB NU) adalah bom waktu yang kapan saja bisa meledak.
Menurutnya, saat ini nahdiyin akar rumput mulai gundah dan gelisah melihat PBNU melenceng dari tugas, yakni sebagai penyejuk umat.
BACA JUGA: Tolak Campur Tangan PBNU, Ketua PKB: Hubungan Kami dengan NU
"Grassroots sudah mulai gundah dan resah melihat PBNU. PBNU hari ini jauh dari kondusif. MLB merupakan bom waktu yang siap meledak kapan pun," ujar Gus Salam, Selasa (14/8).
Menurut Gus Salam, intervensi menjadi gaya PBNU hari ini. Intervensi tidak hanya dirasakan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) melainkan juga dirasakan tingkat struktur PBNU sendiri.
BACA JUGA: Kiai di Jabar Sentil Moralitas Elite PBNU yang Cawe-Cawe Urusan Politik Praktis
"Apa yang terjadi di banyak tempat di Jawa Timur yang saya lihat dan rasakan sendiri, PBNU begitu arogan," tuturnya.
Gus Salam menilai sejatinya pengurus PBNU paham betul bahwa secara aturan PBNU dan PKB merupakan dua entitas berbeda. PKB diatur dalam aturan parpol, dan NU diatur dalam aturan ormas.
BACA JUGA: Pengamat: PKB dan PBNU Entitas Berbeda, Tak Boleh Saling Intervensi
"PKB dan NU entitas yang berbeda. Jadi, kalau grassroots mengusulkan adanya MLB, sangat wajar," katanya.
Gus Salam mengatakan bahwa struktur-struktur NU di tingkat PC, MWC, banyak yang sudah menginginkan MLB, tetapi mereka takut. Sehingga mereka tidak berani menyuarakan di luar.
"Mereka menginginkan MLB," ujarnya.
Gus Salam mengingatkan bahwa berdirinya NU sebagai representasi kiai pesantren, ulama dan tokoh di daerah. Tugas utamanya mendamaikan, menyejukan, memberi nasihat. Bila ada satu kelompok dengan kelompok lainnya bertengkar maka NU memberikan solusi.
"Hari ini PBNU sumber kegaduhan, sering frontal, sering berkonfrontasi, sering menyimpang. Berbanding terbalik dengan nilai-nilai yang ditanamkan muadziz NU," katanya. (*/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Redaktur & Reporter : Mufthia Ridwan